Ratusan botol miras dimusnahkan di Wonosari

Ratusan botol berisi miras berbagai jenis dan merk dimusnahkan dengan alat berat di halaman Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelasa II Wonosari, Rabu (21/12).(HARIAN JOGJA/SUNARTONO)

GUNUNGKIDUL—Ratusan botol minuman keras berbagai merek dimusnahkan menggunakan alat berat. Tak hanya miras, ada juga barang bukti kejahatan seperti obat-obatan terlarang yang ikut dibakar di halaman Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelasa II Wonosari, Rabu (21/12).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kepala Kejaksaan Negeri Wonosari, Eko Siwi Iriani menyatakan, miras berbagai merek dengan obat-obatan terlarang itu merupakan hasil sitaan dari 39 perkara sejak 30 November 2010 sampai 29 November 2011.

Pemusnahan botol miras tersebut sebagai komitmen aparat dalam rangka mengampanyekan pemberantasan peredaran miras yang semakin marak di Gunungkidul. Siwi mengakui miras menimbulkan dampak negatif yang besar bagi masyarakat. Tercatat berbagai kasus kematian akibat miras kerap terjadi di Gunungkidul. Bahkan anggota Polres Gunungkidul sendiri sempat menjadi salah satu korban tewas tersebut lantaran minum miras beberapa waktu lalu.

“Saya tidak memiliki data lengkap berapa korban tewas akibat miras, tetapi pantauan saya dari media dan lainnya memang tampaknya sering terjadi,” ungkap Siwi.

Wakapolres Gunungkidul, Kompol Syaiful Anwar yang turut serta dalam pemusnahan barang bukti mengatakan, pihaknya siap melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengurangi peredaran miras serta obat terlarang. Meski narkoba masih jarang ditemukan di Gunungkidul, namun masih harus diwaspadai peredarannya.

Sejumlah barang bukti yang dimusnahkan antara lain 698 botol berbagai jenis merk, empat jerigen, satu kotak, satu termos, 12 bungkus plastik berisi ciu. Selain itu ada juga satu linting dan empat kertas sisa lintingan ganja kering beserta satu dos berisi 59 sachet Pil Kecethit Super Ampuh dan satu dos berisi 88 paket obat setelan daftar G.(Harian Jogja/Sunartono)