SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Deli Serdang-
-Ratusan anak di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, memperingati Hari Dunia Menentang Pekerja Anak. Mereka menggelar pawai untuk mendesak penghapusan pekerja anak di Indonesia.

Pawai yang menempuh jarak 2 kilometer dimulai dari Kantor Camat Percut Sei Tuan menuju Lapangan Reformasi, Bandar Klippa. Sepanjang perjalanan mereka membagikan selebaran dan brosur yang mengajak masyarakat membantu menghapuskan pekerja anak di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa poster yang dibawa antara lain bertuliskan, “Jangan Jadikan Anak Sebagai Objek Pencari Nafkah”, “Jangan Libatkan Anak pada Pekerjaan Terburuk bagi Anak”, dan “Berikan Kesempatan Anak Mendapat Pendidikan.”

Ekspedisi Mudik 2024

Kegiatan ini merupakan inisiatif Yayasan KKSP (Pusat Pendidikan dan Informasi Hak Anak) bersama International Labour Organization (ILO) dan beberapa lembaga lainnya. Koordinator Program Divisi informasi dan Advokasi KKSP Nurhamidah menyatakan, peringatan ini merupakan salah satu upaya kampanye untuk menghapuskan pekerja anak di Indonesia.

“Deli Serdang termasuk yang mendapat perhatian karena ada persoalan pekerja anak yang perlu mendapat penanganan serius. Kita berharap Deli Serdang menjadi salah satu kabupaten yang bebas pekerja anak,” tukas Nurhamidah.

Di Deli Serdang, kata Nurhamidah, bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak meliputi sektor perkebunan, perikanan, industri, hiburan, hingga eksploitasi seksual komersial. Sejauh ini upaya untuk menghapus bentuk pekerjaan terburuk bagi anak tersebut terus dilakukan berbagai pihak, terutama kalangan pemerhati masalah anak dan pemerintah setempat.

“Dengan kegiatan semacam ini, kita harapkan dapat mendorong munculnya kebijakan di tingkat Kabupaten Deli Serdang dalam pencegahan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak,” tukas Nurhamidah.

Disebutkannya, kasus-kasus pekerjaan yang terburuk bagi anak, sudah cukup memprihatinkan. Data dari BPS dan ILO pada bulan Februari 2010 disebutkan pada 2009 jumlah anak berjumlah 58,8 juta.

Pada tahun 2008 pekerja anak di sektor perkebunan di Sumut mencapai 155.196 anak, sementara Dinas Sosial Sumut menemukan anak-anak berusia di bawah 18 tahun sebanyak 281 orang “bekerja” di tiga lokalisasi yaitu Bandar Baru (Deli Serdang), Bukit Maraja (Simalungun), dan Warung Bebek (Serdang Bedagai). Jumlah ini belum termasuk yang dijumpai di diskotik, dan pub yang mencapai 500 orang, dan masih banyak anak-anak yang dilacurkan yang belum terdata.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya