SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Ratna Sarumpaet diduga akan pergi ke luar negeri. Ratna ditangkap aparat Keimigrasian saat hendak menumpangi pesawat menuju Cile melalui Terminal 2 Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/10/2018) malam.

Berdasarkan informasi yang terhimpun Suara.com, mantan anggota tim sukses capres dan cawapres nomor 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tersebut seharusnya menumpangi pesawat menuju Cile pada pukul 21.00 WIB. Namun, pihak keimigrasian yang sudah mendapat informasi dari Polda Metro Jaya, mencegah Ratna Sarumpaet menaiki pesawat.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengakui Ratna Sarumpaet sudah ditangkap di Bandara Soekarno – Hatta. “Iya [benar Ratna ditangkap],” kata Idham dilansir Suara.com, Kamis (4/10/2018) malam.

Tim dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya sempat berkumpul untuk bergerak menuju lokasi penangkapan. Tampak anggota polisi bersenjata lengkap disertakan terkait penangkapan Ratna.

Melalui konferensi pers, Rabu (4/10/2018), Ratna Sarumpaet mengaku bahwa awalnya cerita bohong tentang penganiayaan dirinya dibuatnya hanya untuk menutupi rasa malu kepada keluarganya setelah menjalani operasi plastik di pipi. Cerita itu yang menjadi viral dan membuat Prabowo Subianto ikut turun tangan.

Aktivis #2019gantipresiden ini pun mengaku bersalah dan meminta maaf kepada Prabowo dan Amien Rais. Kedua orang tersebut menemui Ratna pada Selasa (2/10/2018) lalu untuk menanyakan kabar penganiayaan yang ternyata hanya cerita bohong.

“Saya hanya manusia biasa, perempuan biasa. Saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo, terutama Pak Prabowo yang kemarin membela saya, membela kebohongan yang saya buat. Tapi saya berjanji akan memperbaikinya,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Ratna Sarumpaet juga meminta maaf kepada Amien Rais yang bersama Prabowo menemuinya Selasa lalu. Bahkan gara-gara cerita bohong tentang penganiayaan itu, Prabowo sempat ingin menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar menemukan pelakunya. Padahal, Polda Jabar sendiri tidak menemukan jejak penganiayaan terhadap Ratna, bahkan tak mendapati namanya dalam daftar penumpang Bandara Husein Sastranegara atau rumah sakit se-Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya