SOLOPOS.COM - Bekas rumah Yulianto Jagal Kartasura di RT002/RW015 Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebidang tanah dengan luas sekitar 2.000 meter persegi yang berada RT002/RW015 di Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, menyimpan sejarah tragedi berdarah. Tanah tersebut merupakan bekas rumah Yulianto si Jagal Kartasura 10 tahun lalu.

Sebidang tanah yang kini menyisakan puing-puing bangunan bekas terbakar itu menjadi saksi saat Yulianto mengeksekusi dua di antara tujuh korbannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tidak banyak yang mengira sebidang tanah tanpa pagar itu pernah menjadi tempat kejadian perkara (TKP) besar kala itu. Dua jenazah korban jagal Kartasura itu di makamkan di sana.

Pijatan Maut Yulianto Si Jagal Kartasura Sukoharjo

Bersih dan Terawat

Kini, sebidang tanah itu tampak bersih dan terawat. Tidak ada sampah bahkan kesan menyeramkan di sana. Beberapa pohon yang berada di sebidang tanah itu juga tampak terawat.

Tetapi, tanah itu masih kosong yang dikelilingi pagar hidup berupa tanaman yang dulu mengelilingi tanah itu sudah tidak ada. Begitu juga dengan perternakan kambing dan kerbau yang sudah tidak ada.

"Warga di sini sudah berkoordinasi dengan keluarga Pak Yulianto untuk merawat tanah itu untuk kegiatan warga. Keluarga Pak Yulianto tidak tinggal di sini lagi," ujar Mulyono, salah satu tokoh warga di RT002/RW015 Kragilan, Pucangan, Kartasura saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Selasa (25/8/2020).

Gurihnya Kare Mbah Setu, Kuliner Legendaris di Karanganyar

Pusat Kegiatan

Mulyono merupakan Ketua RT saat Yulianto mengeksekusi para korbannya 10 tahun lalu. Ia bercerita kini setiap hari Minggu warga bergotong royong membersihkan bekas rumah Yulianto si Jagal Kartasura. Hal itu dikarenakan setiap sore para pemuda memanfaatkan kawasan itu sebagai sarana untuk berolahraga. Anak-anak desa pun bermain sepak bola di sana.

"Setelah bangunan itu terbakar, beberapa tembok kami robohkan karena banyak anak-anak. Dulunya, bangunan itu berbentuk rumah Jawa kuno yang penuh kayu jati, sehingga saat kebakaran api mudah sekali membakar bangunan. Pagar tanaman pun kamu bersihkan supaya lebih rapi," imbuh Mulyono.

Warga lainnya, Kamti, mengatakan para warga rutin berkerja bakti di bekas rumah Yulianto si Jagal Kartasura. Warga juga memanfaatkan lahan kosong itu untuk beragam aktivitas, termasuk menggelar perayaan kemerdekaan hingga pentas hadrah digelar di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya