SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI – Sosialisasi terakhir pendistribusian beras miskin (raskin) di Kabupaten Wonogiri untuk bulan Juni-Desember 2012 yang diadakan di Ruang Data Pemkab Wonogiri, Rabu (20/6/2012) masih menuai polemik. Beberapa kepala desa tetap mendesak agar data rumah tangga sasaran (RTS) atau penerima raskin segera direvisi karena diangap tidak sesuai data di lapangan.

Kepala Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Sudino, mengatakan penurunan penerima raskin secara signifikan berakibat pada kesenjangan masyarakat. Sebab, ada warga mampu yang menerima raskin dan warga miskin malah tidak menerima raskin. “Sebelumnya, jumlah penerima raskin di desa kami ada 204 RTS dan sekarang tinggal 80 RTS. Hal itu bisa menimbulkan gejolak di masyarakat. Kami harap data penerima raskin segera direvisi,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satgas Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kasimin, juga mendesak agar data penerima raskin direvisi. Menurutnya, dari data tersebut malah muncul nama-nama baru dari warga mampu yang mendapat jatah raskin. Di wilayahnya, penerima raskin juga turun dari 342 RTS menjadi 208 RTS.

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait data tersebut, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri, Safuan, menyatakan tidak dapat berbuat banyak karena data itu sudah ditetapkan dalam pagu alokasi raskin. Penetapan itu dilakukan pemerintah pusat melalui surat resmi dari Gubernur Jawa Tengah. “Kami hanya bisa mengusulkan data, sedangkan pemilik kebijakan adalah Kemenko Kesra (Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat),” ujarnya.

Kabag Perekonomian, Sumarjo, menambahkan pemkab telah menerima surat dari pusat yang berisi jika ada ketidaksesuaian data RTS, bisa melaporkan ke Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Sebab, data itu merupakan pagu alokasi dari pemerintah pusat.

Sedangkan Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilayah III Surakarta, Krisnani, menyatakan data jumlah RTS merupakan kewenangan dari TNP2K yang merupakan pengawasan langsung di bawah Wakil Presiden RI. Terkait stok raskin di gudang Bulog Ngadirojo, menurutnya, sudah mencapai 8.500 ton yang cukup untuk tujuh bulan. “Saat ini, kami masih terus mendapat pasokan beras dari mitra. Kami optimis stok di gudang mampu tercukupi dari wilayah sendiri bahkan hingga bulan Maret 2012,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya