SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil rapid test. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO–Rasio pelacakan atau tracing kontak erat pasien positif Covid-19 di Sukoharjo belum ideal. Padahal langkah ini menjadi kunci keberhasilan pengendalian pandemi.

Saat ini, rasio tracing di Sukoharjo masih 1:8 atau satu orang pasien positif dengan delapan kontak erat. Padahal, rasio tracing idealnya 1:15 atau satu kasus dengan 15 kontak erat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Sukoharjo telah menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Sukoharjo, Senin (31/1/2022). Rapat tersebut dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sukoharjo dan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo. Dalam pertemuan tersebut dibahas tren kenaikan kasus harian Covid-19 dan upaya pencegahan persebaran pandemi Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Pusat Kuliner di Graha Wijaya Sukoharjo Ditiadakan

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan penguatan tracing menjadi kunci keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19. Hal ini bagian dari deteksi dini untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat apakah terpapar Covid-19 atau tidak. “Rasio tracing di Sukoharjo masih di bawah standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni 1:8. Idealnya rasio tracing pasien positif 1:15 ,” kata dia, Selasa (1/2/2022).

Yunia menyebut upaya penguatan tracing dan testing dilakukan oleh satgas tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan. Upaya tracing atau pelacakan dilakukan hingga lebih dari 15 kontak erat setiap kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Kontak erat pasien positif wajib menjalani uji swab PCR untuk mengetahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Selama hasil uji laboratorium belum keluar, mereka wajib menjalani isolasi mandiri di rumah.

Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo itu tak memungkiri ada tren kenaikan kasus Covid-19 selama beberapa hari ini. Hal ini seiring munculnya klaster sekolah di wilayah Kecamatan Kartasura. “Puluhan santri terpapar Covid-19 sehingga pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan sementara. Memang ada kenaikan kasus Covid-19 namun belum perlu menambah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19,” ujar dia.

Baca Juga: 79 Santri SMA IT Nur Hidayah Kartasura Sukoharjo Terpapar Covid-19

Masyarakat yang menjadi kontak erat lini kedua pasien positif menjalani rapid test antigen berdasarkan hasil tracing atau pelacakan satgas di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan. Masyarakat yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test antigen langsung ditindaklanjuti dengan uji swab PCR.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyatakan selain tracing dan testing, pemerintah menggencarkan percepatan vaksinasi yang menyasar masyarakat umum di berbagai sentra vaksinasi. Program vaksinasi dosis ketiga atau booster dan anak menjadi prioritas utama akselerasi percepatan vaksinasi. Langkah ini dilakukan guna mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya