SOLOPOS.COM - Ilustrasi swab test atau tes usap virus Covid-19 (Bisnis-Hendri T. Asworo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Rasio tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction atau PCR Sukoharjo sudah memenuhi standar World Health Organisation (WHO). Standar itu yakni satu persen dari jumlah penduduk atau 989 spesimen per pekan.

Pada pekan lalu, ada 1.090 spesimen yang sudah uji PCR. Pemkab Sukoharjo terus memperkuat kapasitas pemeriksaan tes PCR itu dengan membuka layanan uji swab pada 12 puskesmas setiap kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini menjadi bagian dari penguatan jaringan laboratorium setiap daerah guna mempercepat pengetesan spesimen. Kali terakhir, 600 aparatur sipil negara (ASN), resepsionis, hingga petugas cleaning service menjalani uji swab.

Kabar Duka, Pemilik Perusahaan Jamu Gujati Sukoharjo Tutup Usia

"Capaian rasio tes swab PCR terus digenjot dengan mengoptimalkan jaringan laboratorium di Sukoharjo. Baik laboratorium kesehatan daerah Dinas Kesehatan Kabupaten [DKK] Sukoharjo maupun rumah sakit rujukan Covid-19," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, kepada Solopos.com melalui telepon, Senin (12/10/2020).

Jumlah total spesimen yang telah menjalani tes hingga pekan lalu sebanyak 9.265 spesimen. Sebagian dari kontak erat lini pertama pasien positif Covid-19.

Yunia menyebut sebagian besar pasien positif baru tanpa gejala. Mereka tidak mengalami gejala terpapar Covid-19 seperti demam tinggi, gangguan pernapasan, dan batuk.

Tambah 1, Warga Ponorogo Meninggal Dengan Covid-19 Jadi 18 Orang

Protokol Kesehatan

"Masyarakat Sukoharjo yang terutama kontak erat lini pertama pasien positif jangan takut menjalani tes swab PCR. Justru dengan uji swab bakal tahu kondisi kesehatannya," ujarnya.

Kepala DKK Sukoharjo ini menjelaskan gugus tugas terus menelusuri kontak erat pasien positif corona. Langkah ini untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Petugas medis sekaligus menyerukan agar masyarakat meningkatkan kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ihwal kurva jumlah kasus Covid-19 Sukoharjo, Yunia menyampaikan masih terjadi penularan Covid-19 terutama lingkungan keluarga.

Petani Sukoharjo Lega Harga Gabah Kering Panen Lebih Tinggi Dari HPP

"Tingkat risiko Covid-19 masih sedang atau zona oranye. Masyarakat wajib memakai masker dan sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir jika beraktivitas luar rumah," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agustinus Setyono, mengatakan lantai IV Gedung Menara Wijaya sudah dibuka kembali untuk aktivitas kedinasan.

Para ASN sudah bekerja dalam kantor sejak pekan lalu. Sebelumnya, lantai tersebut ditutup lantaran banyak ASN terinfeksi Covid-19. "Para ASN yang terpapar Covid-19 sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan sembuh. Mereka sudah kembali bekerja seperti hari biasa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya