SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah nyata kali ini terjadi belasan tahun lalu ketika Tom Gembus dkk KKN di sebuah desa di Baturetno, Wonogiri. Mencoba menerapkan ilmu yang diperolehnya ketika mengikuti pembekalan, para mahasiswa perguruan tinggi markotop di Solo itu sepakat membuat tape singkong.

Sebelum mengajari warga membuat tape, mereka terlebih dahulu melakukan uji coba membuat tape sendiri. Proses pembuatan dilakukan di dekat jemuran belakang rumah Pak Kades.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada langkah terakhir, singkong yang telah ditaburi ragi dimasukkan ke dalam bakul anyaman bambu, lalu ditutupi daun pisang dan disimpan.

Beberapa hari kemudian Gembus bermaksud membuka bakul. Ia yakin tapenya sudah masak dan siap untuk disantap.

Ekspedisi Mudik 2024

Ambune wis well, rasane mesthi markotop,” batin Gembus.

Namun begitu lembaran daun pisang bagian atas dibuka, Gembus njenggirat kaget ketika melihat ada kaus kaki di lipatan daun pisang itu.

Matrih Ca! Gek kaos kakine sapa iki?” gumamnya sambil gebres-gebres.

Biar tidak heboh, Gembus merahasiakan kejadian itu.

Untuk mencicipinya, Gembus menyuruh teman-temannya. “Piye rasane tape gaweyanku?” tanyanya.

Jon Koplo, salah satu temannya yang terkenal nggragas menjawab, “Wah, hnak nan, Mbus. Rasanya… wow gitu!

Gembus hanya bisa pringas-pringis ngampet guyu melihat teman-temannya telap-telep makan tape buatannya.

 

Krisnanda Theo Primaditya, RT 004/RW 019 N0 15 B Mojosongo, Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya