SOLOPOS.COM - Ilustrasi MEA (JIBI/Bisnis.com/Colourbox-com)

Solopos.com, SOLO — Asosiasi Business Development Service Indonesia (ABDSI) menilai sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia belum siap bersaing menghadapi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Padahal Indonesia memiliki sejumlah potensi, seperti produk fashion, makanan olahan, produk industri hilir, dan lain-lain. Kondisi itu makin ironis karena 40% pasar MEA 2015 berada di Indonesia.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Ketua Dewan Pertimbangan ABDSI, Samsul Hadi, menuturkan salah satu penyebab UMKM kurang bersaing adalah karena minim pendampingan. Sehingga mereka kesulitan memetakan pasar dan menangkap peluang.

Ekspedisi Mudik 2024

Samsul juga menyebut data bahwa UMKM menyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional sebanyak 56,7%. UMKM juga berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 97%. ABDSI menawarkan pendampingan dalam bentuk pelatihan, dan lain-lain.

“Itu ironi. UMKM menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi. Salah satu wujud nyata kami menyediakan pendampingan, konsultasi bisnis, link usaha, dan lain-lain. Kami dampingi akses pasar, teknologi, pembiayaan, dan lain-lain,” kata Samsul pada Rapimnas ABDSI di Move Megaland Hotel, Rabu-Kamis (27-28/8/2014).

Samsul juga menilai UMKM kurang fokus menggarap pasar dalam negeri. Sehingga produk yang dihasilkan cenderung kurang mengakomodasi kebutuhan pasar. Oleh karena itu ABDSI menggerakkan 1.200 anggota sebagai perpanjangan tangan. Mereka berbentuk lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia.

Seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS. Samsul mengklaim anggota ABDSI di Solo memiliki sejumlah warga binaan, seperti usaha sangkar burung, kok, batik, dan lain-lain. “Kami dorong untuk menguasai pasar dalam negeri. Beberapa hal yang dilakukan adalah menggelar pelatihan tentang identifikasi bisnis, fasilitas, konsultasi, dan lain-lain. Semua dilakukan demi UMKM agar naik kelas,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya