Solopos.com, PONOROGO -- Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar rapid test Covid-19 massal di sejumlah pusat keramaian. Dari 400 orang yang mengikuti rapid test, ada 36 orang yang dinyatakan reaktif.
"Pemkab Ponorogo pada Selasa [19/5/2020] kemarin telah melakukan rapid test di sejumlah tempat umum. Dari 400 orang yang mengikuti tes, hasilnya 36 orang reaktif," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, kepada Madiunpos.com, Rabu (20/5/2020).
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Terungkap! Gambar Menyeramkan Gadis Pembunuh Bocah Ceritakan Siksaan Pacar
Pusat keramaian yang disasar untuk rapid test Covid-19 massal di Ponorogo itu antara lain di Pasar Stasiun, Pasar Legi relokasi, Luwes, Jalan Baru, Masjid Randu Alas, dan Kafe Wow. Dari hasil tes tersebut, Ipong mengaku terkejut karena hampir 10% dari warga yang ikut rapid test ternyata reaktif.
Warga yang hasil tesnya reaktif juga bervariasi mulai belasan tahun sampai di atas 60 tahun. Setelah diketahui reaktif ini, mereka wajib melakukan karantina selama 14 hari. Selama masa karantina harus meningkatkan daya imun tubuh dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi.
Gambar Terbaru Gadis Pembunuh Bocah Sawah Besar, Tak Lagi Menyeramkan
"Kalau dilihat dari wilayah Puskesmas. Puluhan warga yang reaktif ini berasal dari Puskesmas Sawoo, Mlarak, Ronowijayan, Balong, Ponorogo Utara, Ponorogo Selatan, Sukosari, Babadan, Slahung, Jenangan. Selain itu, ada 4 warga dari luar Kabupaten Ponorogo yang reaktif," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini, mengatakan warga dengan hasil reaktif saat rapid test massal akan ditindaklanjuti dengan tes lain. Yaitu dengan tes berbasis polymerize chain reaction (PCR) atau uji swab.
Mahfud MD: Salat Id di Rumah, Tak Ada Perbedaan Pendapat
Acak
Rapid test oleh tim gabungan Pemkab Ponorogo telah dilaksanakan sejak Selasa (19/5/2020) siang hingga Rabu (20/5/2020) dinihari. Tes cepat itu dilaksanakan oleh tim gabungan yang terdiri dari tim medis dari Dinkes Ponorogo, Satpol PP, TNO, Polri, dan dinas terkait.
Irine, sapaan akrab Kepala Dinkes Ponorogo, menyampaikan rapid test massal ini dilakukan secara acak di tempat-tempat yang menjadi pusat kerumunan warga.
Belanja di 7 Pasar Tradisional Semarang Bisa Online dengan Gojek
"Bagi yang reaktif akan menjalani isolasi di tempat umum sampai hasil uji swab keluar. Kalau positif dirawat, kalau negatif ya berarti isolasi dilanjut sampai 14 hari," kata dia.