SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F,X. Hadi Rudyatmo, menjalani rapid test di ruang DKK Solo, Rabu (27/5/2020). (Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melanjutkan kegiatan rapid test yang menyasar pasar tradisional, Sabtu (30/5/2020). Kali ini sasarannya adalah pasar tradisional yang ramai, seperti Pasar Legi dan Pasar Kadipolo.

Apalagi saat ini memasuki bakdo kupat atau Lebaran ketupat di mana banyak pedagang dan pembeli bertransaksi selongsong ketupat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Sabtu, mengatakan rapid test pada Sabtu sengaja menyasar pasar tradisional yang ramai. Ada seratusan orang yang ditargetkan mengikuti rapid test.

Mulai Terima Tahanan Baru, Rutan Solo Batasi 20 Orang, Ternyata Ini Alasannya

“Kita ambil pasar yang ramai itu. Kita ambil momen seminggu setelah Lebaran, setelah tanggal 24 [Mei 2020]. Dengan harapan kalau seandainya terpapar saat Lebaran atau prepekan [bisa terlihat]. Sehari sebelum Lebaran itu kita sudah bisa mendeteksi infeksi. Jadi pas itu lho kita ambilnya,” jelas Siti.

Dia menambahkan saat rapid test massal pada 22 Mei 2020, pihaknya sudah menyasar tempat keramaian. Saat itu ada 280-an sampel yang diuji. DKK Solo sudah memetakan lokasi mana saja yang potensial menjadi pusat keramaian.

“Kita gambarkan. Kita pengin menggambarkan saat terjadi prepekan satu minggu sebelum Lebaran itu dan setelah itu,” ujar dia.

Dor! 5 Maling Motor di Wonogiri Dibedil Polisi

Siti mengakui situasi pasar tradisional saat pelaksanaan rapid test, Sabtu, sangat ramai. Hal itu disebabkan masyarakat banyak berbelanja untuk perayaan bakdo ketupat. Dia berharap semua masyarakat Solo, termasuk pedagang pasar, dalam kondisi sehat.

Disinggung mengenai hasil reaktif pada rapid test di pasar tradisional Solo beberapa waktu lalu, dia menyebut baik pasar tradisional maupun modern ada tiga kasus reaktif. Saat ini DKK Solo sedang menunggu hasil swab test kasus reaktif rapid test itu.

“Kita sekarang nunggu swab. Mudah-mudahan negatif,” tambahnya.

Data Terbaru Covid-19 Indonesia 30 Mei: 25.773 Positif, Sembuh Tambah 523 Jadi 7.015

Dua Kali Swab Test

Menurut Siti, swab test bakal dilakukan dua kali. Jika hasilnya baik, dia berharap kebiasaan menjaga kebersihan dan jaga jarak yang sudah berjalan selama ini diteruskan.

“Tolong dipertahankan perilaku ini kan tidak hanya sekarang. Bahwa budaya cuci tangan, budaya jaga jarak, pakai masker, seperti itu sifatnya mutlak, wajib,” tegas dia.

Sebelumnya, Pemkot Solo hingga Selasa (26/5/2020) telah menguji 1.118 sampel darah melalui rapid test atau tes cepat Covid-19. Dari jumlah itu, 17 sampel di antaranya reaktif.

Ini Daftar Saham Juara dalam Sepekan, Mayoritas BUMN dan Sektor Properti

Sampel itu diambil dari orang-orang yang beraktivitas di pasar tradisional, pusat perbelanjaan, puskesmas, dan RSUD, serta warga kawasan yang dikarantina. Dari jumlah itu, terdapat 17 spesimen yang reaktif.

Perinciannya, enam warga di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, delapan tenaga kesehatan (nakes), dua pedagang Pasar Depok, dan satu SPG di Solo Paragon Mall.

Pemilik sampel darah yang reaktif berdasarkan hasil rapid test deteksi Covid-19 di Kota Solo tersebut kemudian diminta menjalani uji swab secara polymerase chain reaction (PCR). Hasilnya, tiga warga Joyotakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya