Solopos.com, KLATEN -- Seorang pemudik asal Serang, Jabar, dinyatakan reaktif saat mengikuti rapid test antibodi di Pospam Prambanan, Klaten, Rabu (23/12/2020).
Di Pospam setempat, tim medis melakukan rapid test antibodi secara acak terhadap para pengguna jalan dari luar daerah Klaten.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Berdasarkan pantauan Solopos.com, tim gabungan yang bersiaga di Pospam Prambanan berasal dari anggota Polres Klaten, Kodim Klaten, Dishub Klaten, Dinkes Klaten, dan lainnya.
Polisi Buru Aktor Intelektual Penggerak Massa Geruduk Kantor BPR di Solo
Aparat keamanan menghentikan laju beberapa kendaraan dari luar daerah. Hal itu dilakukan berdasarkan pelat nomor yang berasal dari luar daerah.
Sebelum mengikuti rapid test secara acak, setiap pemudik diminta mengisi data identitas diri. Hal itu seperti nama lengkap, daerah asal, daerah tujuan, nomor telepon, dan biodata lainnya.
Setelah mengisi biodata, pemudik langsung di-rapid test. Tim medis yang memandu rapid test mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Ini Lho Latar Belakang Pendidikan 6 Menteri Baru Jokowi
"Total yang akan di-rapid tes mencapai 50 orang. Nanti akan dilakukan hal serupa, 28 Desember 2020," kata Kepala Pospam (Kapospam) Terpadu Prambanan, Iptu Panut Haryono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di sela-sela rapid test di Prambanan, Rabu.
Hanya dari Luar Daerah
Hal senada dijelaskan salah seorang tim medis dari Puskesmas Prambanan, Antonius Dwi Nur Wahyudi. Pengendara kendaraan yang di-rapid test hanya yang berasal dari luar daerah.
"Ada satu orang yang reaktif. Infonya, orang asal Serang itu akan mampir piknik di Candi Prambanan. Setelah ini, kami akan beritahukan ke Satgas asal pemudik yang reaktif itu," katanya.
Sandiaga Uno Punya Rp5 Triliun, Berikut Daftar Harta Kekayaan 6 Menteri Baru Jokowi
Salah seorang pengendara asal Sleman, Aryo, mengatakan tak mempersoalkan adanya rapid test tersebut.
"Saya dari Sleman bersama anggota keluarga. Rencananya ingin ke Sukoharjo. Sampai di Prambanan dihentikan untuk rapid test. Saya justru senang dengan kegiatan ini, soalnya untuk kesehatan juga," kata Aryo.