SOLOPOS.COM - Terminal Peti Kemas Pedaringan, Jebres, Solo. (JIBI/Burhan Aris Nugraha/dok)

Solopos.com, SOLO--Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) penyertaan modal Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada Perusda Pusat Pergudangan Kota (PPK) Pedaringan akan memanggil Direksi Perusda Pedaringan pekan depan. Hal ini disampaikan oleh Anggota Pansus, Budi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (29/11/2013).

Budi menambahkan, dari hasil pertemuan dengan Dewan Pengawas Perusda Pedaringan, pada Kamis (28/11) kemarin, sejumlah informasi mengenai kondisi operasional dan potensi Perusda Pedaringan menjadi bahan bagi pansus untuk menggelar pertemuan dengan Direksi Perusda Pedaringan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan dewan pengawas. Dalam pertemuan tersebut dewan pengawas memaparkan mengenai potensi Perusda Pedaringan dan kondisi operasionalnya. Dengan bahan-bahan tersebut kami akan memanggil Direksi Perusda pekan depan,” ungkapnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Budi menerangkan, dari pemaparan dewan pengawas, Perusda Pedaringan sebenarnya memiliki potensi untuk berkembang. Namun, kata Budi, kapasitas pergudangan yang terbatas membuat Perusda Pedaringan tidak mampu melayani klien dengan maksimal.

Budi berharap, pada saat pertemuan dengan direksi nantinya dapat diketahui secara detail mengenai peruntukan dana dari penyertaan modal sebesar Rp2 miliar tersebut.

“Kami mau melihat sejauh mana direksi merencanakan program terkait penyertaan modal tersebut. Sehingga nantinya dapat lebih jelas potensinya jika dilakukan penyertaan modal tesebut,” paparnya.

Sementara itu, anggota pansus yang lain, Muhammad Al Amin justru menyoroti tentang dampak ekonomis dari penyertaan modal tersebut. Al Amin menambahkan, pada 2011, penyertaan modal Pemkot di Perusda Pedaringan sebesar Rp1 miliar namun setoran ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) cenderung menurun dari tahun sebelumnya.

“Sebelum adanya penyertaan modal, sejak diresmikan pada 2009, setoran ke PAD cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hingga setelah adanya penyertaan modal pada 2011, setoran PAD pada 2012 justru menurun,” terangnya.

Al Amin mengatakan, pada 2009, Perusda Pedaringan mampu menyetor ke PAD sejumlah Rp206 juta, kemudian pada 2010 sejumlah Rp276 juta, pada 2011, Rp316 juta. Namun, kata dia, saat ada penyertaan modal pada 2011, setoran ke PAD hanya Rp227,9 juta sehingga mengalami penurunan sebesar Rp88,1 juta.

“Kami akan menunggu dulu penjelasan dari direksi. Dalam pertemuan pada rapat pansus selanjutnya, direksi harus menjelaskan alasan penurunan laba tersebut,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya