SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan seragam Kostrad (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

RAPBN 2016 masih akan diarahkan ke soal pengendalian subsidi dan pengembangan infrastruktur.

Solopos.com, JAKARTA — Anggaran belanja Pemerintah Pusat dalam RAPBN 2016 diarahkan untuk delapan kebijakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN 2016 yang disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kebijakan pertama yakni melanjutkan kebijakan subsidi yang tepat sasaran dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pembangunan.

“Kedua, meningkatkan efektivitas pelayanan program Sistem Jaminan Sosial Nasional di bidang kesehatan,” ucapnya Jumat (14/8/2015).

Kebijakan ketiga yakni mendukung upaya pemenuhan anggaran kesehatan sebesar 5% dan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program bantuan sosial yang tepat sasaran.

Presiden Jokowi menyebutkan pemerintah juga akan mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur negara dengan memperhatikan tingkat inflasi untuk memacu produktivitas dan peningkatan pelayanan publik.

“Keenam, yakni mendukung desentralisasi fiskal dengan mengalihkan alokasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ke Dana Alokasi Khusus,” lanjutnya.

Kebijakan ketujuh yakni melanjutkan kebijakan efisiensi pada belanja operasional dan penajaman belanja non-operasional. Adapun kebijakan terakhir yakni menyediakan dukungan bagi pelaksanaan program sejuta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya