SOLOPOS.COM - Warga RT 005/RW 001 Mijahan, Desa Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong bernama Kinah, 75, duduk di beranda rumahnya. Kinah termasuk calon penerima bantuan dana pemugaran RTLH di Gemolong yang didanai APBD Kabupaten Sragen 2013. Proyek pemugaran dilaksanakan tahun depan. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

Warga RT 005/RW 001 Mijahan, Desa Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong bernama Kinah, 75, duduk di beranda rumahnya. Kinah termasuk calon penerima bantuan dana pemugaran RTLH di Gemolong yang didanai APBD Kabupaten Sragen 2013. Proyek pemugaran dilaksanakan tahun depan. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

SRAGEN – Hasil musyawarah di setiap RT akan menjadi pertimbangan utama bagi Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen dalam menentukan rumah tak layak huni (RTLH) yang akan dipugar. Tahun 2013, pemugaran RTLH yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sragen dipusatkan di Kecamatan Gemolong.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala UPTPK Sragen, Suyadi, mengungkapkan pihaknya mengusulkan anggaran untuk pemugaran 925 RTLH di Kecamatan Gemolong. Setiap RTLH akan mendapatkan bantuan Rp4 juta. Saat ini, tim UPTPK masih melakukan proses verifikasi RTLH. Setiap RT diminta menentukan 10 RTLH yang akan diajukan ke desa untuk mendapatkan bantuan. Urutan sepuluh RTLH itu menunjukkan prioritas RTLH yang akan dibantu. “Rumah yang paling rusak, seharusnya nomor satu. Nomor berikutnya disusul rumah warga lainnya yang kondisi kerusakaannya lebih rendah,” ungkapnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah musyawarah RT menentukan 10 RTLH, ungkapnya, tim UPTPK akan mengambil sekitar tiga rumah yang berada di urutan atas. Yaitu RTLH nomor urut satu, dua dan tiga. “Karena kuotanya hanya 925, kemungkinan setiap RT hanya diambil dua atau tiga RTLH yang kondisinya paling rusak,” jelasnya.

Ia menerangkan jumlah kepala keluarga (KK) miskin di Kecamatan Gemolong saat ini sekitar 5.000 KK. Karena RTLH yang akan dipugar hanya 925, otomatis banyak RTLH yang tidak mendapatkan bantuan tahun 2013. Kemungkinan mereka akan dibantu ketika ada bantuan dari pihak lain atau dibantu pada tahun-tahun berikutnya. Ia mengatakan Pemkab Sragen berharap ada pihak swasta yang mau membantu pemugaran RTLH. Pasalnya jumlah RTLH di Sragen mencapai 64.000 buah. Jika ada pihak swasta yang mau membantu, bisa menghubungi UPTPK untuk mendapatkan data RTLH yang seharusnya segera dibantu.

Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Suhardjo, mengungkapkan saat rapat dengan UPTPK, Selasa, banyak anggota Dewan menyoroti soal pemugaran RTLH. Terutama soal penentuan lokasi pemugaran. Kalangan anggota Dewan meminta UPTPK mengevaluasi soal penentuan lokasi pemugaran. Idealnya pemugaran dilakukan ke RTLH yang paling parah di semua kecamatan. “Jadi sebaiknya RTLH jangan dipusatkan di satu kecataman. Tapi di semua kecamatan, dipilih RTLH yang parah kondisi kerusakannya,” ungkapnya. Dengan cara itu, ungkapnya, bantuan pemugaran RTLH akan lebih tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya