SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Rapat kerja Komisi III dengan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri terus menuai kritik. Rapat itu dinilai tidak memperjelas masalah tapi justru memperunyam masalah.

“Bukanlah makin memperjelas solusi terhadap masalah yang ada tampi membuat menjadi tambah runyam,” kata Ketua Setara Institute, Hendardi di Jakarta, Jumat (6/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komisi III DPR dan Polri, Kamis-Jumat dini hari tadi telah menggelar rapat. Tapi rapat selama hampir dari 7 Jam itu dinilai hanya jadi pembelaan bagi koruptor, utamanya DPR.

Ekspedisi Mudik 2024

“DPR sebaiknya duduk manis saja mendengar dan mengawasi. Jangan kemudian terkesan di publik malah menjadi pembela koruptor dan sibuk dengan puja-puji,” kritik Hendardi.

Yang dibutuhkan sekarang, lanjut Hendardi, bukan pertemuan Tim 8 dengan Polri dan Kejagung, tetapi tindakan politik dan segera presiden melalui percepatan proses hukum, akan ke mana kasus ini, dihentikan atau dilanjutkan.

“Presiden tidak perlu lagi menjadi tameng, keterlambatan presiden akan membuat persoalan menjadi amburadul dan berlarut-larut,” tutupnya.

 

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya