SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN — Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menegur dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonagoro dan merangkap di rumah sakit swasta tetapi menganaktirikan pelayanan pasien di RSUD.

Agus mengatakan hal itu saat memberikan sambutan pada HUT ke-54 RSUD dr Soehadi Prijonagoro di Aula Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen, Senin (17/12/2012). Agus menyadari menjadi dokter harus menempuh pendidikan tinggi. Maka wajar apabila setelah lulus mereka mempunyai prinsip bekerja untuk mengumpulkan uang. Sehingga hal biasa apabila beberapa dokter yang bekerja di RSUD juga bekerja di rumah sakit swasta. Tetapi Agus mengingatkan dokter yang melamar di RSUD seharusnya sudah mempunyai niat memajukan dan menghidupakan RSUD.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya hanya ingin mengingatkan ketika anda dulu melamar pekerjaan RSUD adalah menghidupkan RSUD. Kalau ada dokter yang lebih mementingkan rumah sakit swasta dibanding RSUD namanya menyalahi kodrat,” kata dia.

Tak hanya dokter, perawat di RSUD Sragen mendapat perhatian bupati. Mereka diminta meningkatkan pelayanan pasien tak terkecuali pasien kelas III. Pandangan orang bahwa pasien di kelas III menjadi sasaran kemarahan petugas medis masih melekat di RSUD.

“Jadilah perawat yang mengetahui kondisi pasien. Orang sakit mau masuk rumah sakit itu sudah takut. Kalau perawat dan dokter galak itu bukan menyembuhkan tetapi membunuh pasien perlahan-lahan. Coba bayangkan orang sakit tidak punya uang tetapi sampai rumah sakit malah disia-siakan,” imbuh Agus.

Agus meminta petugas medis di RSUD memberikan pelayanan maksimal untuk pasien di kelas III atau pemegang kartu Saraswati. Agus menggarisbawahi itu sebagai bentuk kewajiban. Dia meminta pihak RSUD tidak menganaktirikan pelayanan pasien kelas III karena mereka digratiskan pemerintah.

Agus mengatakan hal itu karena insiden inspeksi mendadak yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sragen di RSUD. Mereka menangkap basah petugas medis tidak memberikan pelayanan prima kepada pasien miskin.
“Jangan karena biaya APBD lantas pelayanan kurang maksimal. Kalau sampai ada laporan soal ini dan itu maka pelayanan harus diperbaiki.”

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Farid Anshori, berjanji melakukan pembenahan sumber daya manusia di RSUD. Pihaknya bertekat memberikan pelayanan 3S di RSUD yakni, senyum, sapa dan santun kepada pasien dan keluarga mereka. Tak terkecuali pasien kelas III.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya