SOLOPOS.COM - (Reuters)

(Reuters)

DHAKA–Jumlah total korban tewas akibat runtuhnya Rana Plaza di Dakka, Bangladesh, menjadi 363 jiwa.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Setelah memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di reruntuhan bangunan delapan rantai tersebut, tim SAR akan menggunakan alat berat untuk membongkar mencari jasad yang tertimbuh puing.

“Tampaknya sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan,” ujar komandan pemadam kebakaran nasional Banghladesh, Ahmed Ali, seperti diberitakan AFP, Minggu (28/4/2013).

“Bersama dengan tentara, kami memutuskan untuk menggunakan alat berat seperti crane untuk menyingkirkan puing-puing,” imbuhnya.

Sekitar 900 jiwa masih dinyatakan hilang atas peristiwa tersebut. Tim penyelamat sebelumnya menggunakan alat-alat sederhana dan tidak menggunakan alat berat karena ditakutkan akan menggeser posisi reruntuhan sehingga membahayakan korban yang masih terjebak.

“Harapan kami adalah bahwa kita masih dapat menemukan orang yang masih hidup di bawah puing-puing. Kita akan menggunakan crane dengan hati-hati sehingga tidak merugikan orang yang masih hidup di dalamnya,” jelasnya.

Ratusan kelaurga korban terus berdatangan di sekitar lokasi kejadian. Mereka mengkritik lambannya proses koordinasi dan evakuasi para korban.

“Saya sudah di sini sejak Rabu. Kami masih tidak tahu apa yang terjadi dengan bibi saya dan adik ipar,” kata Harunur Rashid, sambil menggenggam foto kerabatnya.

Rana Plaza, sebuah gedung bertingkat delapan di Savar, Distrik Dhaka, Bangladesh. Musibah runtuhnya Rana Plaza terjadi pada Rabu (24/4/2013). Tidak ada WNI menjadi korban dalam musibah yang menelan seratusan korban jiwa itu.

“Sekitar 50 WNI para ahli garmen kita di Bangladesh, tidak ada yang bekerja di empat perusahaan yang berada dalam gedung”, demikian PLE Priatna, Direktur Informasi dan Media Kemenlu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya