SOLOPOS.COM - Deretan selter PKL Manahan Solo yang tengah dibangun dan ditargetkan selesai pada Desember 2022. Foto diambil Rabu (23/11/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Pedagang kaki lima atau PKL di sekitar Stadion Manahan Solo mulai ancang-ancang kembali berjualan di selter berkonsep foodcourt yang saat ini tengah dibangun dan diperkirakan rampung pada Desember 2022 mendatang.

Mereka harus beralih berjualan kuliner di selter Manahan. Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong di area Manahan, Koko Kuncoro, mengatakan pengerjaan pembangunan selter Manahan ditarget rampung pada Desember.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum, pedagang kembali berjualan, mereka akan didata ulang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk penempatan masing-masing selter. “Informasi yang saya terima, pengerjaan pembangunan selter Manahan rampung bulan depan. Kemudian, mulai persiapan akhir Desember. Jadi, mulai berjualan di selter kemungkinan Januari [2023],” katanya sata diwawancarai Solopos.com, Rabu.

Koko menyampaikan selter PKL Manahan Solo berkonsep food court yang berdampingan dengan jogging track di sisi barat stadion. Artinya, pedagang yang berjualan pakaian, topi, tas, dan produk selain kuliner harus beralih berjualan makanan dan minuman.

Mereka kini sedang memikirkan menu makanan dan minuman apa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Menurut Koko, luas bangunan selter Manahan cukup kecil. Lantaran itu, para pedagang berencana memasak makanan di rumah.

Baca Juga: Berharap Bisa Jualan Lagi di Jl Menteri Supeno Solo, Puluhan PKL Temui Disdag

Selter Sempit, Pedagang Masak di Rumah

“Kalau memasak makanan di selter, ruangannya tidak cukup. Terlalu kecil. Ya nanti memasak di rumah terus dibawa ke selter. Jika ada pesanan pembeli, baru menghangatkan makanan,” ujar dia.

Selama ini, Pemkot Solo sudah mendata ulang para PKL baik yang biasanya menggelar lapak di selter sisi barat maupun sisi utara Stadion Manahan Solo. Ada pedagang yang berjualan dari pagi hari-sore hari. Namun, ada pula pedagang yang berjualan hingga malam hari.

Koko mengusulkan agar waktu berjualan pedagang diberlakukan sistem sif, yakni pagi hari dan malam hari. “Jumlah pedagang cukup banyak sehingga harus dilakukan sistem sif. Ini win-win solution agar seluruh pedagang bisa berjualan dengan lancar,” tuturnya.

Baca Juga: Disdag Solo: Selter PKL Manahan Tak Bisa Rampung sebelum Muktamar Muhammadiyah

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, mengatakan pengerjaan pembangunan selter Manahan diperkirakan rampung pada Desember.  Lantaran berkonsep food court, masyarakat yang berolahraga bisa mampir ke lapak pedagang untuk menyantap makanan dan minuman yang ditawarkan.

“Penataan PKL di sekitar Stadion Manahan Solo dalam rangka menyokong standardisasi FIFA. Stadion Manahan merupakan venue Piala Dunia U-20 pada 2023. Jadi tidak sembarangan dalam melakukan penataan PKL,” katanya kepada wartawan di Loji Gandrung, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya