Ramalan Mengerikan Baba Vanga Saat Donald Trump Presiden Jadi Kenyataan?

Baba Vanga tak langsung menyebut Donald Trump, tapi menyatakan Presiden terakhir AS adalah orang afro-amerika. Apa maksudnya?

Solopos.com, SOFIA – Peramal legendaris Baba Vanga pernah mengungkap pernyataan mengejutkan tentang ramalan pemimpin Amerika Serikat (AS). Dukun yang meninggal 20 tahun ini mengisyaratkan Barack Obama adalah Presiden terakhir yang dimiliki AS. Lantas bagaimana dengan Donald Trump?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peramal jitu yang dijuluki Notradamus dari Balkan memang tak menyebut langsung nama Obama, tapi isyarat ramalannya 100% tepat soal Presiden kulit hitam pertama di AS. Uniknya, ramalan ini sama dengan yang diramalkan Nostradamus yang asli.

Dikutip dari Wikkipedia, seperti diakses Solopos.com, Jumat (11/11/2016), Nostradamus adalah nama Latin dari Michel de Nostredame yang merupakan pengarang ramalan ternama dari Perancis. Nostradamus terkenal dengan hasil karyanya berjudul Les Propheties yang terbit untuk pertama kalinya pada tahun 1555, namun buku tersebut menjadi langka sejak kematiannya.

Melihat ramalan ini, muncul kekhawatiran akan kehancuran AS yang bakal terjadi tak lama lagi. Dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (10/11/2016), menurut Baba Vanga, AS akan mengalami keruntuhan ekonomi, terjadi kesenjangan antara si kaya dan miskin di utara dan selatan. Hal ini tampaknya terbukti dengan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) memang jatuh setelah kemenangan Trump.

Hal tersebut dibenarkan oleh Analis Pasar Uang Citigroup Inc, Steven Englander. Meski demikian, masih terlalu dini jika menyimpulkan negara adidaya AS bisa hancur hanya karena dipimpin oleh Donald Trump.

Selama hidupnya Baba Vanga disebut-sebut berhasil 85% memprediksi masa depan. Sebelumnya, Baba Vanga juga pernah memprediksi lahirnya ISIS, runtuhnya menara kembar WTC, tsunami 2004 dan pemananasan global. Sehingga ramalannya juga patut direnungkan karena bisa menjadi tanda-tanda akan menjadi nyata.