SOLOPOS.COM - Ilustrasi prediksi kiamat. (Istimewa)

Ramalan kiamat kembali diungkap peneilti ruang angkasa.

Solopos.com, SOLO — Para ahli meyakini bahwa alam semesta, terutama Bumi nantinya bakal hancur dalam wakt tertentu. Tetapi hancurnya alam semesta ini tidak dalam hitungan beberapa tahun kedepan, namun beberapa miliar tahun lagi.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Sebagaimana dikutip dari IBTimes, Sabtu (27/2/2016), peneliti memprediksi adanya dua faktor yang membuat semesta saling hancur. Dua faktro itu adalah matinya sinar matahari karena kandungan hydrogen dan helium yang habis atau menjauhnya Bumi dari matahari yang membekukan Bumi. Kedua faktor ini akan berkibat sama pada Bumi dan planet-planet pada tata surya Bima Sakti.

Dua kemungkinan buruk ini diduga peneliti akan terjadi pada 2,8 miliar tahun ke depan. Dalam jurnal Kerelativan dan Quantum Kosmologi, peneliti menggaris bawahi terjadinya kejadian terburuk ini dalam kurun waktu terdekat memang sulit untuk diprediksi. Hal ini karena ada beberapa faktor yang belum bisa dijelaskan para peneliti tentang “luka dalam” Bumi yang membuatnya hancur dengan sendirinya. Namun, peneliti juga belum bisa menentukan jangka waktu terlama hancurnya alam semesta.

Beberpa peneliti yang berasal dari Universitas Lisbon, Portugal, percaya bahwa alam semesta akan hancur karena dark matter, atau perluasan alam semesta yang semakin cepat dari tahun ke tahun karena adanya energi tertentu.

Dark matter ini memang lebih dikenal dengan penjelasan pelebaran atau perluasan alam semesta oleh energi gelap yang belum diketahui lebih detail dan bagaimana terjadinya. Energi gelap ini dipercaya akan menarik alam semesta menjadi lebih luas dan luas dengan kecepatan yang bertambah setiap tahunnya.

Pelebaran Alam Semesta

Para peneliti menggunakan model rekayasa untuk menemukan jarak waktu terdekat alam semesta akan hancur dengan sendirinya. Mereka menggunkan satelit Hubble untuk mengukur perubahan jarak rata-rata per tahun dari tiap planet, untuk memprediksi seberapa cepat alam semesta melebar.

Setelah itu, peneliti memasukkan factor kosmonologi ke dalam model tersebut, termasuk factor supernova, dark matter, dan baryon acoustic oscillations.

Hasil penelitian dari semua factor dan model tersebut menghasilkan gagasan bahwa alam semesta akan melebar dengan kecepatan yang semakin cepat, bahkan terlalu cepat untuk sebuah planet. Peneliti juga menghasilkan tanggapan bahwa planet akan hancur dalam 2,8 miliar tahun kedepan.

“Untuk sekarang, kita masih aman. Namun, berbeda cerita untuk beberapa miliar tahun kedepan,” ungkap peneliti, Diego Saez-Gomez dalam jurnalnya. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya