SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Ritual pembukaan Cupu (guci) Kiai Panjala hari di rumah abdi dalem Kasultanan Ngayogyakarta Dwijo Sumarto di Dusun Mendak, Desa Girisekar Kecamatan Panggang, Selasa (4/10) dini hari menimbulkan banyak penafsiran.

Para pengunjung ritual itu meyakini citra yang muncul di kain kafan pembungkus cupu adalah gambar karakter pewayangan, kuda, pistol, hingga perempuan telanjang. Terdapat tiga guci berukuran sekepal tangan orang dewasa yang diletakkan dalam peti kecil dan tertutup hampir 500 lembar kain kafan selama setahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cupu paling besar bernama Semar Kinandu, yang agak kecil Kalang Kinantang sedangkan yang paling kecil Kenthiwiri. Ketiganya diyakini sudah berumur 500 tahun.

Pembukaan Cupu Kiai Panjala dihadiri ribuan pengunjung dari DIY dan Jawa Tengah. Mereka memadati rumah di kaki bukit di Dusun Mendak sejak Senin (3/10) sore. Mereka percaya gambar dan benda yang muncul di setiap kain kafan pembungkus cupu merupakan petunjuk akan terjadinya berbagai peristiwa mulai dari kejadian alam, pertanian, ekonomi bahkan politik selama setahun ke depan.

Sejumlah citra yang muncul di atas kain kafan kemarin malam juga diyakini sebagai pertanda terjadinya sesuatu. Ada pengunjung yang takut dengan kemunculan berbagai gambar itu.

“Entah apa yang akan terjadi, yang jelas masih muncul gambar bercak darah, tokoh Durno, nasi aking, buto, gunung api berangka lima dan sepucuk pistol hingga wajah anjing,” kata Zamroni, pengunjung dari Danurejan, Jogja.

Namun, munculnya citra yang diyakini sebagai karakter Gatotkaca membuat pengunjung lega. “Tapi ini tidak berarti kita jadi lengah karena masih ada gambar perempuan telanjang dan anak kecil membawa parang. Kotak peti cupunya saja posisinya doyong [miring],” ujar Andri, pengunjung asal Pleret Bantul.

Sejumlah petani yang mengikuti pembukaan Cupu Kiai Panjala juga merasa lega karena dua lembar kain pembungkus cupu basah. Mereka yakin itu merupakan pertanda bakal segera turun hujan.

Sementara, ahli waris Dwijo Sumarto tidak menguraikan makna dari setiap benda ataupun gambar yang dibaca beberapa pembantunya. Ia mengakui posisi peti yang ambruk ke arah timur baru pertama kali terjadi. Biasanya posisi peti tetap tegak dengan tutup berada di atas.

Posisi peti cupu doyong utawa amruk ngarah wetan. Mugo-mugo iki dudu babagan sing elek kanggo bangsane dewe. Awake dewe kabeh kudu tetep eling lan waspada [Guci miring ke arah timur. Semoga ini bukan pertanda buruk untuk bangsa kita. Kita harus tetap waspada],” ungkap Dwijo mengakhiri pembukaan cupu .

Pembukaan Cupu Panjolo juga dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Gunungkidul, Dewan Kebudayaan, camat dan perangkat desa. Ritual itu berakhir pada pukul 03.30 WIB setelah beberapa pengunjung diberikan kesempatan memegang ketiga cupi secara bergiliran.

Urutan gambar yang muncul di kain kafan pembungkus cupu menurut abdi dalem:
1. Barat daya dan tenggara bercak darah kering
2. Kafan barat, terdapat gear (gir) lingkaran
3. Tenggara, terdapat tokoh wayang Togog
4. Barat, terdapat kuda berdiri
5. Tenggara, sepucuk pistol
6. Barat, kepala manusia menghadap utara diatasnya ada titik (.) dan angka 3
7. Barat daya, tokoh pewayangan Durno naik hewan dibelakang terdapat telapak kaki
8. Barat daya, tokoh pewayangan Gatotkaca
9.  Barat raksasa/buta dengan mulut menganga menghadap utara
10. Barat, bentuk pancing
11.  Kain sebelah utara kotor, kain sebelah timur bersih
12.  Kain sebalah utara lembab
13.  Tenggara, bercak darah
14.  Barat daya, kepala monyet
15.  Barat ditemukan benda serpihan kayu
16.  Barat daya, gambar anak ayam atau kuthuk
17.  Tenggara, telapak kaki
18.  Barat laut kepala manusia menengadah
19.  Barat daya, ditemukan benda senar
20.  Barat daya, perempuan duduk bersimpuh telanjang
21.  Barat, gunung api diatasnya ada angka 5
22.  Barat, anjing menghadap ke selatan, kepala menengadah
23.  Barat, ditemukan benda rambut
24.  Kondisi kafan lembab merata
25.  Kondisi kafan bercak-bercak merata
26.  Barat, burung hantu
27.  Timur huruf S
28.  Barat, anak kecil, rambut terikat, membawa pedang
29.  Barat daya, perempuan menghadap utara mengenakan serempang
30.  Timur, kura-kura menghadap ke selatan
31.  Utara ditemukan benda benang
32.  Utara, kuda berdiri
33.  Timur ditemukan benda rambut
34.  Selatan ada benda kapas hijau
35.  Barat, nasi aking
36.  Tenggara, bercak kotor
37.  Barat lembab dengan gambar candi borobudur
38.  Selatan ditemukan benda serat bambu
39.  Dua lembar kain basah
40.  Barat, Pulau Jawa
41.  Timur Laut, orang berolah raga
42.  Kain terdekat peti kondisi kering
43.  Posisi peti miring ke arah timur (tutup peti tidak di atas tapi berubah di samping)
44.  Posisi Cupu: Semar Kinandu dan Palang Kinanthang tegak lurus, Kenthi Wiri miring ke arah timur.

(Harian Jogja/Endro Guntoro & Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya