SOLOPOS.COM - Potongan video pidato Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dikaitkan dengan #SurabayaMenggugat. (Twitter-@MRicowahyu)

Solopos.com, SURABAYA — Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (26/9/2019) siang, dengan tajuk #SurabayaMenggugat.

Dikutip dari Liputan6.com, demonstrasi itu bertujuan menyuarakan sejumlah hal, mulai dari menolak RUU KUHP, UU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, sahkan RUU P-KS, menyelesaikan kebakaran hutan, menolak dwifungsi aparat, dan menolak represifitas aparat atas kemanusiaan di Papua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi #SurabayaMenggugat itu rupanya membuat video pidato Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali viral. Di Twitter, warganet salah satunya @MRicowahyu, Kamis (26/9/2019), mengunggah video pidato sang wali kota dengan tagar #SurabayaMenggugat.

“Terharu dengernya, [mahasiswa ] dibelain:((,” imbuh pengguna akun Twitter @@zahhpsh_.

Namun terlepas dari viralnya pidato Risma, warganet berharap demonstrasi bertajuk #SurabayaMenggugat berlangsung damai tanpa kekerasan.

Video itu kemudian dikaitkan seolah-olah Tri Rismaharini meminta pihak keamanan untuk tak menyakiti para demonstran di aksi #SurabayaMenggugat. Padahal, video itu beredar beberapa bulan yang lalu.

Padahal video direkam pada Juli 2019 saat pengambilan sumpah jabatan 60 aparatur negara termasuk di dalamnya 10 Camat di Surabaya. Saat memberikan sambutan, Risma menyinggung bahwa dirinya tidak pernah meminta setoran sepeser pun dari anak buahnya. Termasuk yang dilantik menjadi pejabat.

Saat itu Walikota Surabaya ini mengingatkan kepada para pejabat ASN untuk menjalankan amanat rakyat dengan baik. Risma menyebutkan dirinya sangat mencintai rakyat Surabaya dan baginya suara rakyat adalah suara Tuhan yang merupakan suatu amanah yang harus dijaga.

“Jangan menyakiti warga saya, suara rakyat adalah suara Tuhan. Ada pepatah yang mengatakan begitu,” ujar Risma kala memberikan pidato saat pelantikan pegawai ASN pada Juli lalu. “Saya mencintai warga saya. Tolong jangan sakiti mereka. Tolong jangan berusaha bermain-main. Kalau pun toh saya tidak tahu, pasti Tuhan juga akan membalas itu semua lewat tangan orang lain.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya