SOLOPOS.COM - Ramadhan Pohan (petapolitik.com)

Ramadhan Pohan menjadi tersangka kasus penipuan. Ruhut menjelaskan sedikit cerita tentang kasus itu, salah satunya saat rekannya dikejar debt collector.

Solopos.com, MEDAN — Polda Sumut telah menetapkan tersangka Ramadhan Pohan sebagai tersangka terkait kasus dugaan penipuan. Hingga siang ini, politikus Partai Demokrat itu masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rabu (20/7/2016) siang, pengacara Ramadhan Pohan, Sahlan Rifai Dalimunthe, keluar dari ruangan penyidik lalu keluar gedung Ditkrimum Polda Sumut. Saat ditemui, dia menyatakan bahwa kliennya itu adalah korban.

“Di dalam [ruang penyidik] ada saya dan Ramadhan saja. Pemeriksaan seputar laporan 378 dan 372 [penipuan dan penggelapan]. Satu laporan itu atas nama bang Ramadhan, pelapornya Lauren,” kata Sahlan.

Sahlan menjelaskan, terkait laporan tersebut, Ramadhan Pohan disebutnya belum memahami masalah laporan yang dituduhkannya. “Klien kami belum paham apa yang dilaporkan itu. Kliennya kami sebenarnya korban. Masalahnya ini, kami dilaporkan 378 dan 372 dengan jumlah uang Rp4,5 Miliar,” terangnya.

Terkait duit tersebut, Sahlan menyebut kliennya tidak menerima uang dan tidak pernah mengetahui uang tersebut. “Jadi, kami melapor balik terkait hal ini. Namun bukan Lauren yang kami laporkan, tapi ada orang lain,” ujar Sahlan tanpa mau menyebut identitas yang dilaporkannya itu.

Seusai melakukan wawancara dengan Sahlan, awak media kembali ke lantai II Ditkrimum Polda Sumut untuk menunggu keterangan langsung dari Ramadhan Pohan. Saat di lantai II, Ramadhan Pohan terlihat menuju ke toilet. Awak media menunggu kehadirannya.

Tak lama kemudian, dia menuju kembali ke ruangan penyidik. “Nanti dulu ya,” kata Ramadhan kepada awak media sambil menuju ke ruang penyidik.

Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul membuka sedikit tabir kasus yang melilit koleganya di partai itu. Ruhut mengungkap Ramadhan sudah dikejar penagih utang sejak setahun yang lalu, padahal dia merasa tak punya utang.

“Jadi peristiwanya satu tahun yang lalu saya dihubungi dia, waktu kalah di Pilwalkot Medan. Dia cerita, saya diuber debt collector padahal nggak ada utang,” kata Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.

Ruhut melanjutkan, Ramadhan menuturkan urusan penagih utang itu terkait dengan tim suksesnya. Ruhut menyarankan Ramadhan menghadapi urusan utang tersebut.

“Tim suksesnya penyandang dananya, udah dia kalah jadi ditagih-tagih. Tapi dia bilang tidak ada hitam di atas putih. Kalau kamu yakin, saya bilang hadapi,” ujar Ruhut yang merupakan saingan Ramadhan di dapil Sumut I pada Pemilu 2014 lalu.

Ruhut menambahkan, PD belum punya sikap resmi untuk kasus ini. PD masih menunggu arahan SBY, namun siap memberi bantuan hukum jika diminta.

“Bisa saja ada tim hukumnya, Pak Amir [Syamsuddin] cs, tapi kami tetap menunggu arahan dari Pak SBY. Dari partai kami kalau kaitan tersangkanya ini kan bukan korupsi. Kita belum tahu, dia kan bukan anggota DPR, dia wakil sekjen kita tunggu arahan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya