SOLOPOS.COM - Sutarjo, 50, juru parkir di simpang lima Plaza Klaten mengaji di sela aktivitasnya bekerja, Senin (25/4/2022). Aktivitas itu menjadi kebiasaan Sutarjo sejak puluhan tahun lalu. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kian siang suasana simpang lima Plaza Klaten, Kecamatan Klaten Tengah semakin bising oleh lalu lalang kendaraan bermotor. Panas matahari kian menyengat selepas pukul 11.00 WIB siang.

Suasana itu tak memengaruhi aktivitas Sutarjo, 50, melantunkan ayat suci Al-Qur’an di pinggir trotoar yang berlokasi di salah satu sudut simpang lima. Di samping toko aksesori ponsel, mata Sutarjo menekuri satu per satu ayat Al-Qur’an.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wajahnya teduh seakan tak terpengaruh panasnya sinar matahari siang itu yang kian terik. Suara merdu Sutarjo melantunkan ayat suci Al-Qur’an beradu dengan riuhnya suasana di simpang lima.

Sesekali Sutarjo menutup Al-Qur’an ketika ada orang yang keluar dari toko dan mengambil sepeda motor terparkir di depan tempat pria itu duduk. Setelah melayani pengunjung toko, mengeluarkan sepeda motor sembari menata sepeda motor lainnya yang baru saja terparkir, Sutarjo bergegas kembali ke tempat duduknya.

Baca Juga: Ini Deretan Wisata Religi di Klaten yang Sudah Dikenal Masyarakat Luas

Sutarjo melanjutkan bacaan ayat suci Al-Qur’an. Berulang kali dia melakukan aktivitas itu.

Sutarjo seorang juru parkir di depan toko aksesori ponsel itu. Mengenakan rompi oranye serta topi dan bersepatu, Sutarjo bekerja saban pukul 09.00 WIB- 15.00 WIB.

Sutarjo memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an di sela bekerja tak hanya saat Ramadan. Kebiasaan itu sudah dia lakoni saban hari sejak 26 tahun lalu berbekal ilmu mengaji dari masjid kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur dan terus dia asah hingga kini.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Sunan Pandanaran Klaten untuk Cari Pesugihan, Itu Salah Kaprah!

Saat Ramadan tiba, Sutarjo kian rajin mengaji. Pada Ramadan kali ini, dia memiliki target bisa tiga kali mengkhatamkan Al-Qur’an atau tiga juz per hari.
Pada hari biasa, Sutarjo mengaji dua juz per hari. Saat ini Sutarjo sudah dua kali khatam dan kini sudah masuk juz ketujuh.

”Ramadan itu bulan penuh rahmat. Ini yang memotivasi saya. Sampai saat ini alhamdulillah diparingi lancar kabeh. Selalu bersyukur, selalu baca Al-Qur’an,” kata Sutarjo saat ditemui di sela aktivitasnya, Senin (25/4/2022).

Mendekati 10 hari terakhir Ramadan, Sutarjo tak ketinggalan mengencangkan aktivitas ibadahnya. Tak hanya ibadah fardu hingga mengaji, Sutarjo rajin iktikaf sejak malam ke-21 Ramadan. Tujuannya tak lain ingin menggapai lailatulqadar.

Baca Juga: Ini Hlo yang Bikin Warga Betah Berlama-Lama di Masjid Al Aqsha Klaten

Syukur

Sutarjo berulang kali berucap syukur mendapatkan limpahan nikmat hingga bisa menjalankan ibadah puasa selama Ramadan serta menjalankan ibadah lainnya.

Sutarjo sudah membiasakan diri mengaji di sela bekerja sejak 1996. Kala itu, Sutarjo masih menjadi penarik becak. Di sela menunggu penumpang, Sutarjo mengisi aktivitasnya dengan mengaji.

Hingga pada 2013, Sutarjo bekerja menjadi juru parkir di simpang lima Plaza Klaten. Kebiasaannya mengaji tak pernah dia tinggalkan. Dia seakan tak peduli orang yang kerap memperhatikan kebiasannya itu. Sutarjo semata-mata berharap rida Allah SWT.

Baca Juga: Fix! Masjid Raya dan Masjid Al Aqsha Klaten Gelar Salat Idul Adha

“Ajakan saya ke semua umat agar Al-Qur’an itu selalu dibuka. Satu huruf ada 10 kebagusan. Apalagi saat Ramadan seperti ini, dilipatgandakan. Kalau meninggal dunia, harta tidak dibawa. Ini yang akan dibawa besok ketika sudah meninggal dunia. Al-Qur’an senjatanya orang beriman,” kata Sutarjo yang kini tinggal di daerah Pandanrejo, Klaten.

Soal pendapatannya sebagai juru parkir, Sutarjo mengaku tak menentu. Terkadang Rp90.000, terkadang lebih dari Rp100.000 per hari. Dari pendapatan itu, Sutarjo menyetorkan sekitar Rp25.000 ke rekanan pengelola jasa parkir di tepi jalan umum.

UGM

Sebagian pendapatan bersih dia serahkan kepada istrinya untuk kebutuhan rumah tangga. Sebagian lagi dia gunakan untuk membiayai pendidikan anaknya yang kini menempuh pendidikan di UGM.

Baca Juga: Begini Indahnya Pemandangan dari Menara Masjid Agung Al Aqsha Klaten

Dia kembali bersyukur dari hasil sebagai juru parkir bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga serta membiayai kebutuhan pendidikan putranya.

Salah satu pedagang di sebelah Sutarjo mengaji, Maria, 67, salut dengan konsistensi Sutarjo mengaji di sela aktivitasnya bekerja sebagai tukang parkir.
Tak hanya mengaji, Sutarjo rajin menjalankan ibadah lainnya.

“Saya nasrani tetapi dia buat saya pribadi seorang yang rajin beribadah. Dia beribadah dan berkatnya tidak berhenti. Buktinya dia mendapatkan hadiah besar diberangkatkan umrah. Dia mudah sekali minta maaf dan ikhlas menolong serta memberi. Sebagai juru parkir hebatnya dia bisa menyukupi kebutuhan keluarga hingga menguliahkan anaknya,” kata Maria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya