SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—PT PLN (Persero) mengungkapkan beban listrik tengah malam selama bulan Ramadan mencapai 16.000 MW. Beban tersebut mengalami kenaikan 1.000 MW akibat adanya pemakaian malam hari termasuk adanya midnight sale di mal-mal besar dan ibadah saur di bulan puasa.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, Minggu (21/8).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Konsumsi listrik naik 1.000 MW malam hari dibanding pada hari biasa. Tapi tidak masalah karena pada hari biasa pemakaian malam hari sangat rendah,” ungkap Dahlan.

Dijelaskan Dahlan, beban puncak hari biasa untuk daerah Jawa mencapai 18.000 MW dan beban tengah malam hanya 15.000 MW. “Selama puasa ini, beban puncak turun 300 MW tapi beban tengah malam naik 1.000 MW menjadi 16.000 MW (termasuk adanya midnight sale),” tuturnya.

Namun Dahlan menggarisbawahi jika pemakaian ini hanya untuk di seluruh Pulau Jawa. Yang memang mencerminkan 80 persen dari konsumsi listrik nasional.

“Naiknya beban tengah malam ini justru baik bagi PLN karena memperkecil perbedaan beban tengah malam dengan beban puncak. Penyediaan listrik bisa lebih stabil,” terangnya.

Seperti diketahui, menjelang lebaran mal-mal di kota besar dan sekitarnya memberikan program-program menarik salah satunya midnight sale atau diskon tengah malam. Sejak pukul 21.00 hingga pukul 00.00 mal-mal memberikan diskon menarik. (dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya