SOLOPOS.COM - Ilustrasi displai bebagai kebutuhan pokok masyarakat di Rumah Pangan Kita. (JIBI/Solopos/Antara/Ampelsa)

Ramadan 2017 dihadapi Perum Bulog Jateng dengan mengerahkan armada Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) yang terdiri atas 22 mobil pengangkut bahan kebutuhan pokok untuk disebar ke pasar-pasar tradisional.

Semarangpos.com, SEMARANG – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah (Jateng) menerjunkan armada Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) yang terdiri atas 22 mobil truk berisi berisi aneka bahan kebutuhan pokok yang akan dijual di sejumlah lokasi di Jawa Tengah (Jateng) setiap harinya selama bulan Ramadan 2017.

Promosi Viral Dibanggakan Presiden Jokowi di Acara BRI, Ini Kisah UMKM Mama Muda

Armada penjualan bahan kebutuhan pokok yang diluncurkan di halaman depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Semarang, Selasa (23/5/2017) itu merupakan bagian dari program Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) gagasan Bulog untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan Lebaran 2017.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Djoni Nur Ashari, mengatakan GSP sebenarnya merupakan program dari pemerintah pusat dan telah diluncurkan secara serentak oleh Menteri Perdagangan, 17 Mei 2017 lalu. “Untuk wilayah Jawa Tengah program ini mulai kami berlakukan hari ini hingga menjelang Lebaran nanti atau tanggal 23 Juni 2017. Armada 22 mobil itu setiap harinya akan beroperasi di outlet-outlet GSP se-Jateng,” ujar Djoni kepada wartawan di sela-sela acara peluncuran GSP itu.

Joni menyebutkan outlet-outlet yang dilibatkan dalam GSP Bulog Divre Jateng ini meliputi Rumah Pangan Kita (RPK) yang saat ini jumlahnya mencapai 60 RPK, pedagang grosir dan eceran di pasar pencatatan BPS dan non-BPS, serta titik-titik keramaian yang menggelar pasar murah. “Untuk titik keramaian pasar murah di antaranya seperti lingkungan kantor Bulog, gudang Bulog, kantor-kantor kemitraan, dan kelompok masyarakat yang bekerja sama dengan Bulog, salah satunya pesantren,” beber Djoni.

Sementara itu, 22 armada GSP yang diterjunkan Bulog Divre Jateng setiap harinya akan dilengkapi dengan berbagai macam komoditas, di antaranya 16.600 kg beras, 11.700 kg gula pasir, 24.000 liter minyak goreng, 1.000 kg bawang merah, dan 5.000 kg bawang putih. Komoditas bahan pokok itu juga akan dijual dengan harga yang lebih murah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Untuk beras premium akan dijual tim GSP dengan harga mulai dari Rp8.300/kg-Rp9.000/kg, beras aromatik Rp10.000/kg, daging beku Rp78.000/kg, dan gula pasir Rp12.500/kg. Sementara itu, untuk bawang merah dijual dengan harga Rp25.000/kg, bawang putih Rp38.000/kg, dan minyak goreng Rp11.000/kg.

Terpisah, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko yang turut hadir dalam peluncuran GSP itu mengapresiasi langkah Bulog Divre Jateng. “Dengan adanya GSP yang dilaksanakan secara langsung di titik-titik keramaian ini harapannya tidak ada lagi spekulan yang mempermainkan harga,” ujar Heru.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya