SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Hasil pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Bantul di Pasar Bantul, harga bawang kating stabil tinggi

Harianjogja.com, BANTUL- Hasil pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Bantul di Pasar Bantul, harga bawang kating stabil tinggi pada kisaran Rp65.000 per kilogram dari HET yang ditetapkan sebesar Rp38.000. Tingginya harga tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih dua minggu terakhir.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Kepala Biro Administrasi, Perekonomian dan SDA DIY, Sugeng Purnomo menengarai tingginya harga disebabkan komoditas bawang putih baik sincau maupun kating tak bisa ditanam di negara tropis seperti Indonesia dan termasuk komoditas impor dari negara sub tropis lainnya.

Sehingga jika distribusinya tersendat maka akan sangat berpengaruh pada harga di pasaran. Terbukti saat beberapa waktu yang lalu Bulog mengadakan operasi pasar dengan menyetok delapan ton bawang kating, harganya sempat turun.

“Sempat turun ke Rp58.000 setelah pantauan tapi sekarang naik lagi,” ucapnya, di sela pemantauan, Rabu (14/6/2017).

Sugeng mengatakan pihaknya akan berusaha menekan harga bawang putih ini dengan melakukan pemantauan jalur distribusi. Apalagi menurutnya sebanyak tujuh distributor untuk pasar Bantul memang berada di Bantul.

Ia berencana mendatangi distributor-distributor tersebut untuk mengecek kemungkinan adanya permainan harga ataupun penimbunan barang. Tapi sejauh ini belum ada indikasi tersebut karena stok terpantau aman.

“Kami akan tempuh langkah persuasif dulu selama belum ada indikasi penimbunan,” katanya.

Meskipun harga bawang kating stabil tinggi, Sugeng mengatakan secara umum harga kebutuhan pangan di Bantul cenderung terkendali. Bahkan harga daging sapi has dalam hanya mencapai Rp113.000 saja dari harga umum di daerah lainnya sebesar Rp120.000.

Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich. Menurutnya hingga pekan ketiga Ramadan, harga bahan pokok terpantau stabil dan belum ada indikasi tindak pidana seperti penimbunan komoditas.

Namun jika memang terjadi lonjakan harga yang tidak wajar karena tindak pidana, ia berjanji akan menindak seluruh pihak yang terlibat. “Kepolisian yang akan mengambil tindakan tegas,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya