SOLOPOS.COM - Salat tarawih sebagai kelanjutan buka puasa bersama keluarga besar Kodam IV/Diponegoro di Balai Diponegoro, Makodam, Watugong, Semarang, Kamis (16/6/2016) malam. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Ramadan 2016 diisi keluarga besar Kodam IV/Diponegoro dan Badan Amal Islam Jawa Tengah dengan buka puasa bersama dan salat tarawih berjemaah.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi mengatakan esensi terpenting bagi kaum muslim dalam bulan Ramadan 2016 ini adalah membangun jiwa yang tangguh. Ramadan, menurut dia, harus mampu menjadi sarana untuk belajar mengendalikan diri.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ramadan, imbuh Pangdam, agar dijadikan momentum untuk mawas diri sekaligus melakukan introspeksi sejauh mana telah melaksanakan ajaran agama dengan benar. “Bulan Ramadan ini juga dijadikan introspeksi diri sejauh mana pengalaman nilai-nilai luhur agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dapat diaktualisasikan,” kata Pangdam dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pembinaan Mental Kodam IV/Diponegoro Kolonel Arm. Hernawan Gesang P, pada buka puasa bersama dan salat tarawih di Balai Diponegoro, Makodam, Watugong, Semarang, Kamis (16/6/2016) malam.

Untuk itu, lanjut Pangdam, dalam melaksanakan puasa pada bulan Ramadan 2016 ini hendaknya dilakukan secara tulis dan ikhlas serta didasari keimanan dan ketakwaan kepada Allah. “Puasa Ramadan sebagai sebagai wujud ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah,” ujarnya.

Buka bersama dan salat tarawih keluarga besar Kodam IV/Diponegoro dan Badan Amalan Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah, dihadiri Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI. Joni Supriyanto serta diikuti ribuan orang dari berbagai kalangan. Bertindak selaku imam salat Isya dan salat tarawih Wakil Kepala Pembinaan Mental IV/Diponegoro  Letkol Caj. Suwanan dan sebagai  penceramah Prof. Yusup Suyono.

Dalam ceramahnya, Yusup Suyono menyatakan, puasa Ramadan mengajarkan kepada umat muslim untuk hidup disiplin waktu secara total. “Selama tiga puluh hari kita dilatih disiplin waktu bangun, makan sahur dan buka, salat lima waktu, salat tarawih, iktikaf, membabaca Alquran semua dilaksanaka sesuai waktunya,” ujar dia.

Yusup Suyono mengibaratkan bulan Ramadan pada kejadian perang Badar yakni pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Dalam perang itu, pasukan muslim yang dipimpin Nabi Muhammad SAW yang berjumlah sekitar 313 orang mampu mengalahkan pasukan Quraisya dari Mekah yang berjumlah 1.000 orang. “Melalui puasa Ramadan kaum muslim harus bisa memiliki kekuatan melawan hawa nafsu, sehingga akan meraih kemenangan dengan merayakan Hari Raya Idulfitri,” beber dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya