SOLOPOS.COM - Ilustrasi Satpol PP (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ramadan 2016, Mendagri minta Satpol PP tak melampaui kewenangan dalam bertugas.

Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Dalam Negeri meminta satuan polisi pamong praja atau Satpol PP tidak over acting dalam menjalankan tugasnya menegakkan peratudan daerah selama Ramadan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan Satpol PP harus bersikap simpatik dalam menegakkan peraturan darrah, dan melaksanakan instruksi kepala daerah. Satpol PP juga tidak boleh melakukan tindakan intimidasi, yang justru akan memicu keresahan masyarakat.

“Ini juga untuk mengingatkan seluruh jajaran Satpol PP di Indonesia, agar melakukan intropeksi. Dalam bertugas tidak boleh arogan, dan mengedepankan pendekatan humanis,” katanya, Minggu (12/6/2016).

Tjahjo menuturkan dirinya telah meminta jajarannya untuk menegur Satpol PP di Serang, karena melakukan aksi arogan dalam menjalankan tugasnya.

Seperti diketahui, sejumlah masyarakat mengecam aksi Satpol PP Serang yang menutup paksa warung makan pada siang hari. Aksi itu dilakukan dengan mengambil paksa dagangannya.

Satpol PP, lanjut Tjahjo, sebaiknya memberi peringatan terlebih dahulu kepada warung makan yang buka di siang hari. Pemilik warung pun harus menghormati masyarakat yang berpuasa, dan menjaga toleransi.

“Sebagai pmbina Satpol PP, saya minta agar para ptugas ini mengedepankan aksi simpatik, jangan sok berkuasa. Masyarakat harus ditertibkan dengan cara yang manusiawi,” ujarnya.

Meski demikian, Tjahjo mminta agar Satpol PP tetap menjalankan tugasnya dengan baik, yakni menegakkan peraturan daerah di wilayahnya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya