Ramadan 2016 biasa diwarnai banyaknya penjual makanan minuman takjil.
Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Masyarakat Kabupaten Tulungagung diimbau menjadi konsumen cerdas dengan memilih produk makanan-minuman yang legal atau memiliki izin produksi dan izin edar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Pilih produk yang jelas asal-usul serta memiliki mutu dan standar kesehatan yang terukur,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tulungagung Supartono di Tulungagung, Minggu (19/6/2016).
Imbauan disampaikan Supartono menindaklanjuti temuan Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Surabaya atas produk takjil yang diidentifikasi mengandung formalin dan rhodamin-B, beberapa waktu lalu di Tulungagung.
Menurut dia, produk makanan-minuman kemasan, termasuk yang dijual di tepi jalan sebagai menu takjil untuk berbuka puasa dikarenakan makanan/minuman olahan tersebut sebagian tidak memiliki izin industri pangan (PIRT).
“SPBRT atau PIRT ini semacam KTP-nya produk pangan. Jadi bisa diketahui asal-usul produk dan pengawasannya terkontrol dari dinas terkait,” ujar dia menerangkan.
Supartono mengatakan Disperindag sulit melakukan pengawasan terhadap setiap produk makanan/minuman olahan yang beredar di masyarakat.
Sebagai konsekuensinya, kata dia, konsumenlah yang harus menyeleksi produk pangan yang tidak memiliki platform atau identitas serta izin produksi tersebut.
“Kalau konsumen cerdas dan tidak membeli produk pangan olahan atau kemasan yang tidak memiliki PIRT atau SPBRT, maka peredaran makanan atau minuman yang mengandung zat kimia berbahaya seperti terjadi kemarin saat BPOM melakukan pemeriksaan acak di Tulungagung akan terjadi,” ujar dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
