SOLOPOS.COM - Pedagang sayur asal Selo, Boyolali, menata wortel yang dibeli dari petani asal Dieng dan akan dijual ke Pasar Induk Cepogo, Minggu (13/12/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Ramadan 2016, harga kebutuhan pokok di Boyolali mulai merangkak naik.

Solopos.com, BOYOLALI–Harga kebutuhan pokok di Boyolali menjelang bulan Puasa mulai merangkak naik. Harga sayur-sayuran di Pasar Induk Cepogo juga rata-rata mengalami kenaikan. Kenaikan harga sayuran disebabkan karena pasokan dari petani mulai berkurang dan bertepatan dengan tradisi Sadranan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, dari sejumlah pedagang di Pasar Boyolali Kota, harga kebutuhan pokok naik berkisar Rp200 hingga Rp1.000 per kilogramnya. Seorang pedagang di pasar Boyolali Kota, Heni, mengatakan harga kebutuhan pokok mulai naik, sejak sepekan lalu.

“Ini sudah biasa kalau mau Bulan Puasa pasti harganya naik,” kata Heni.

Dia menyebutkan harga gula pasir naik paling signifikan, dari sebelumnya Rp15.000/kg menjadi Rp16.000/kg. Harga gula jawa naik dari Rp18.000/kg dari sebelumnya Rp17.500/kg, minyak goreng curah naik dari Rp11.000/kg menjadi Rp11.500/kg, dan beras super naik dari Rp10.800/kg menjadi Rp11.000/kg. Harga telur juga naik dari Rp18.500/kg menjadi Rp19.500/kg.

Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali, Kirmanto, mengatakan dari beberapa kebutuhan bahan pokok hanya gula pasir saja yang naik signifikan sejak dua pekan yang lalu.

“Kenaikan harga gula bukan hanya Boyolali, tetapi secara nasional,” jelas Kirmanto.

Disperindag telah membuat langkah antisipasi pengendalian harga kebutuhan pokok. Salah satunya persiapan operasi pasar. Pengendalian harga ini sudah dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Jateng.

Pada bagian lain, komoditas sayuran di Pasar Induk Cepogo rata-rata mengalami kenaikan harga, di antaranya cabai keriting, wortel, sawi dan kubis. Harga cabai merah keriting naik dari Rp10.000/kg menjadi Rp13.000/kg. “Sayuran lain rata-rata naik harga Rp3.000/kg,” ujar Parti, saat ditemui Solopos.com, Selasa (24/5/2016).

Harga kentang yang diikirim dari wilayah Dieng, Wonosobo, naik dari Rp8.000/kg menjadi Rp 11.000/kg. Harga wortel naik dari Rp5.000/kg menjadi Rp5.500/kg, sedangkan sawi naik  dari Rp2.000/kg menjadi Rp3.000/kg, dan kubis naik dari Rp2.000/kg menjadi Rp4.000/kg. Kenaikan harga sayuran dipicu karena pasokan dari petani mulai berkurang. Panen raya untuk sayuran tersebut sudah lewat. Panen bawang merah di sejumlah wilayah di Boyolali membuat harga komoditas itu terjun bebas dari Rp25.000/kg menjadi Rp13.000/kg.

Seorang pedagang di Pasar Induk Cepogo, Parti, mengatakan stok bawang merah di pasar begitu melimpah. “Harga dari petani Rp12.500/kg.”Selain bawang merah, beberapa komoditas sayuran yang mengalami penurunan harga antara lain labu, buncis, dan kembang kol. Harga labu turun dari Rp2.500/kg menjadi Rp2.000/kg, buncis dan kembang kol turun dari Rp12.000/kg menjadi Rp10.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya