SOLOPOS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) (Rachman/JIBI/Bisnis)

Ramadan 2015 kembali diwarnai pro dan kontra soal kebebasan warung makan.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin diminta tidak memberikan kebebasan bagi masyarakat yang akan berjualan makanan selama Ramadan 2015. Menurut Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kholilurrahman, hal itu akan menggangu umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kholilurrahman menyarankan agar Menteri Agama mengumpulkan seluruh pedagang makanan di satu tempat khusus. Tujuannya, umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa tidak terganggu.

“Seperti terminal yang memang banyak musafir yang kita tahu mereka boleh tidak berpuasa atau tempat-tempat lain seperti rumah sakit. Itupun mereka buka warung jangan vulgar sehingga tidak menyinggung perasaan umat Islam yang sedang berpuasa,” tutur Kholilurrahman dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (14/6/2015).

Kholilurrahman mengatakan seharusnya Menteri Agama lebih menekankan penghormatan terhadap umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, bukan membiarkan warung bebas menjajakan makanan dengan dalih hak asasi manusia (HAM).

“Kita harus tahu bahwa HAM itu tingkatnya di bawah norma agama bagi yang memeluknya. Ketika HAM bertentangan dengan norma agama maka norma agamalah yang harus didahulukan tanpa mencederai HAM.” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya