SOLOPOS.COM - Jasa pengiriman paket barang (JIBI/Solopos/Dok)

Ramadan 2015 belum menunjukkan peningkatan pengiriman jasa paket barang.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Meski diperkirakan mengalami kenaikan, volume pengiriman paket selama Ramadan 2015 di Jawa Tengah dinilai tidak akan setinggi tahun-tahun terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jateng Ari Wibowo menuturkan pengiriman barang menjelang Lebaran akan meningkat dibandingkan periode reguler. Peningkatan tersebut terutama dimulai sejak H-10.

Kendati begitu, jelasnya, peningkatan volume tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya, khususnya pada layanan pengiriman paket antar pulau. Dia memperkirakan peningkatan pada tahun ini tidak akan mencapai kisaran 20%.

“Peningkatannya biasa dan tidak seberapa, terutama sebelum Lebaran. Apalagi pemerintah melarang operasional kapal sejak H-5 hingga H+3,” ujarnya kepada JIBI/Bisnis, Jumat (3/7/2015).

Pertumbuhan yang tidak terlalu signifikan diproyeksikan, sambung Ari, karena ALFI menilai pada semester I/2015 tingkat pengiriman barang baik antara pulau atau dalam negeri maupun ekspor-impor di Jateng anjlok hingga 20%.

Melemahnya pertumbuhan dalam negeri dan krisis ekonomi global, jelasnya, menjadi pemicu utama kondisi tersebut. Karena itu, dia menilai periode Ramadan, yang pada tahun-tahun sebelumnya mampu mengerek aktivitas jasa pengiriman, tidak akan terlalu berpengaruh tahun ini.

Di samping itu, Ari mengatakan umumnya tren tahunan pertumbuhan jasa pengiriman akan melandai pada periode Juni-Juli. “Pasti tidak akan seperti tahun-tahun lalu, Ramadan kali ini cukup berbeda. Tidak akan lebih baik,” ujarnya.

Pertumbuhan Melambat

Terpisah, Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng Tony Winarno mengakui peningkatan pengiriman paket selama Ramadan 2015 tidak akan melampaui pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, pertumbuhan layanan jasa pengiriman saat Lebaran relatif masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni bertumbuh di kisaran 30%. “Layanan jasa pengiriman tentu akan lebih tinggi dari masa reguler, tetapi realtif sama tumbuhnya seperti tahun lalu, sekitar 30%,” ujarnya.

ALFI, jelas Tony, memperkirakan peningkatan pengiriman terutama akan terjadi sejak H-14. Sepekan sebelum Lebaran, sambungnya, volume pengiriman akan mencapai puncaknya karena hari operasional  sejumlah moda angkutan barang telah dibatasi oleh pemerintah.

Kondisi itu, jelasnya, mendorong pelaku jasa pengiriman untuk mencari moda transportasi alternatif bagi layanannya. Selain itu, hal itu berpotensi menambah biaya jasa.

“Dua minggu sebelumnya stok akan meningkat. Moda alternatif digunakan karena ada pembatasan hari operasional, harapannya tidak menambah biaya operasional,” ungkap Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya