SOLOPOS.COM - Kemacetan di Solo (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Ramadan 2015 diwarnai dengan maraknya PKL berjualan takjil di banyak lokasi.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memantau ketat sejumlah lokasi yang menjadi pemusatan para pedagang kaki lima (PKL) penjual makanan berbuka puasa (takjil) selama Ramadan 2015.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Satpo PP Solo, Sutarjo, mengatakan sedikitnya tiga lokasi pemusatan PKL takjil yang paling diwaspadi, yakni di kawasan Ngarsopuro, belakang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan kompleks Stadion Manahan.

Meskipun tidak menutup kemungkinan, lanjut dia, pengawasan aktivitas PKL takjil juga dilakukan di tempat-tempat lain.

“PKL takjil kami minta untuk tidak berdagang di badan jalan. Mereka hanya boleh menggelar dagangan di trotoar atau jalur lambat. Sedangkan pedagang takjil di kompleks Stadion Manahan hanya boleh di pinggir Jl. Menteri Supeno di sisi utara stadion,” kata Sutarjo kepada di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Jumat (26/6/2015).

Selain tidak boleh berjualan di badan jalan, Sutarjo menerangkan PKL takjil perlu diwaspadai agar tidak mendirikan lapak dengan bangunan semipermanen atau bahkan permanen.

“Kalau dibiarkan saja, PKL cenderung akan mendirikan tenda atau bangunan semipermanen lainnya. Mereka dikhawatirkan tidak pergi meski Ramadan telah usai. Seperti yang sering terjadi, banyak PKL yang akhirnya bertempat tinggal di lapak, bukan berjualan,” ujar Sutarjo.

Sutarjo menilai penertiban PKL yang sudah menempati lapak dengan bangunan semipermanen lebih sulit ketimbang hanya menggunakan meja atau alas.

“Saya tidak mau menerima alasan. Mereka hanya diperkenankan menggunakan meja. Saya tidak mau aktivitas PKL kembali dikeluhkan masyarakat,” jelas Sutarjo.

Senada dengan Sutarjo, Kabid Pengelolaan PKL Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Heri Mulyadi, mengaku akan terus memantau aktivitas PKL takjil selama Bulan Puasa.

Menurut dia, DPP Solo sudah memberikan sosialisasi atau pengarahan kepada PKL takjil di berbagai lokasi agar tidak menimbulkan gangguan pada masyarakat.

“Kami sudah memberikan pengertian kepada PKL agar tidak menggunakan badan jalan terutama, sebagai tempat berjualan. Kami meminta mereka untuk turut serta menjaga kondusivitas lingkungan. Jangan sampai mereka menjadi penyebab macet atau gangguan lainnya,” jelas Heri.

Heri meminta PKL takjil segera membersihkan lapak selepas berjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya