SOLOPOS.COM - Warga menghabiskan waktu menjelang buka puasa (ngabuburit) di kompleks Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/6/2015). Pada hari pertama puasa Ramadan, warga yang ngabuburit di kawasan Manahan masih terlihat ramai. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Ramadan 2015, salah satu lokasi ngabuburit di Solo yakni di belakang Manahan.

Solopos.com, SOLO — Aktivitas pedagang kuliner dadakan di Jl. Menteri Supeno, Manahan, tiap sore membuat jalur tersebut mulai macet. Pemkot pun berancang-ancang menerapkan kebijakan jalan searah untuk antisipasi menjalarnya kemacetan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, sejumlah pedagang menggelar dagangan mereka di bahu Jl. Menteri Supeno. Beberapa di antaranya bahkan menaruh meja atau gerobak hingga menjorok 1 meter di badan jalan.

Hal itu kontan membuat arus dari arah barat maupun timur tersendat. Kondisi lalu lintas diperparah dengan banyaknya pembeli yang berseliweran di jalan.

“Menjelang buka puasa, kawasan belakang Manahan memang terpantau padat sekali,” ujar Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Ari Wibowo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (19/6/2015).

Ari mengatakan ada 100-an PKL yang berjualan di Jl. Menteri Supeno mulai perempatan Dishubkominfo hingga pertigaan menuju Mapolresta (Jl. K.S. Tubun). Kemacetan dimulai pukul 16.00 WIB atau saat pedagang mulai menata lapaknya. Ari sedang mendalami kebijakan jalan searah untuk memecah kepadatan lalu lintas di jalur tersebut.

“Jalur yang dibuka mungkin hanya dari timur ke barat. Namun ini masih tentatif, kami cek dulu volume kendaraannya,” kata dia.

Sistem Satu Arah

Menurut Ari sistem satu arah juga dimungkinkan menyentuh Jl. K.S. Tubun. Hal itu karena jalur tersebut menjadi kesatuan dengan Jl. Menteri Supeno. Ari mengatakan kebijakan satu arah hanya akan diterapkan sore hari jika terealisasi.

“Selain waktu jelang buka puasa tetap dua arah. Jika disetujui sistem satu arah akan diberlakukan selama Ramadan,” tuturnya.

Ari menambahkan sistem satu arah akan diikuti penempatan personel di beberapa titik. Sejumlah rambu portabel juga bakal dipasang agar pedagang tak berjualan menjorok ke jalan. Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengendalikan PKL di Jl. Menteri Supeno dan sekitarnya.

“Dinas Pengelolaan Pasar dan Satpol PP sudah kami beritahu agar ikut mengatur keberadaan PKL. Jangan sampai aktivitas mereka merugikan pengguna jalan,” ujarnya. Herman mengatakan penerapan sistem satu arah menjadi pilihan terakhir jika PKL sulit ditata.

Seorang PKL di Jl. Menteri Supeno, Yuningsih, 49, mengaku belum ada imbauan tertentu dari Pemkot terkait aktivitas pedagang. Dia mengatakan sejauh ini pedagang diperbolehkan berjualan di badan jalan. “Kami membayar retribusi juga, Rp3.000,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya