SOLOPOS.COM - Jemaah Muhammadiyah Tarawih Perdana di Masjid Kottabarat

Ramadan 2015 kali ini mengulas tentang salat tarawih berjamaah dan sendirian.

Solopos.com, SOLO – Salat Tarawih  adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan. Salah tawarih dilakukan setelah salat isya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nabi Muhammad pada awalnya melakukan salat tawarih selama tiga malam secara berjamaah lantas mengerjakannya di rumah pada malam-malam setelahnya. Oleh karenanya muncul persepsi bahwa salat tarawih lebih utama dilakukan di rumah. Namun, pernyataan semacam ini tak sepenuhnya tepat.

Pakar tafsir Quraish Shihab dalam buku Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui halaman 68 mengatakan salat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah.

Ekspedisi Mudik 2024

Quraish menceritakan Nabi Muhammad meninggalkan salat tawarih berjamaah lantaran khawatir salat itu nantinya diwajibkan. Sedangkan sekarang kekhawatiran itu sekarang sudah tidak ada.

“Tidak ada halangan shalat Tarawih sendirian. Tetapi lebih utama berjamaah, karena setelah wafatnya Nabi saw. Alasan khawatir menjadi wajib tidak ada lagi,” kata Quraish Shihab.

Ketua Umum Pengurus Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) NU 2010, K.H. Muhaimin Zen, punya jawaban sendiri. Di laman NU.or.id, Muhaimin menguraikan jawabannya.

Dia menyebut para ulama berbeda pendapat apakah seharusnya salat tarawih dilaksanakan dengan berjamaah atau sendiri-sendiri di malam Ramadan. Imam al-Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal dan jumhur ulama Syafi’iyyah dan sebagian pengikut Imam Malik dan lainnya berpendapat bahwa salat Tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah, alasannya mengikuti perintah Umar bin Khatab ra sebagaimana hadits-hadits yang sudah diriwayatkan terdahulu. Alasan lain adalah untuk melaksanakan amalan para sahabat Nabi r.a, melestarikan amalan kaum muslimin Timur dan Barat, dan karena termasuk perbuatan mensyi’arkan Islam, sebagaimana halnya shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

Malahan berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Imam at Thahawi berpendapat berjamaah dalam salat tarawih hukumnya Wajib Kifayah

Namun Imam Malik Abu Yusuf dan sebagian kecil pengikut Syafi’iyyah berpendapat bahwa salat berjamaah Tarawih hukumnya “lebih utama dilaksanakan sendiri tanpa berjamaah”
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad  dalam riwayat dari Yusrin bin Said bahwasanya Zaid bin Tsabit yakni “Paling utama-utamanya shalat adalah shalat kalian dikerjakan dirumah kecuali shalat fardlu”.

Pengikut Imam Malik, bertanya kepadanya: Bagaimana Imam Malik melakukan Qiyamul lail di Bulan Ramadhan lebih disukai yang mana berjamaah dengan orang banyak atau dilaksanakan sendiri di rumah?

Imam Malik menjawab: kalau dilaksanakan sendiri di rumah itu kuat dan lama. Saya lebih suka. Tetapi kebanyakan kaum muslimin tidak kuat dan malas melaksanakan shalat sendiri di rumah.

Imam Turmudzi dan Imam Rabiah melaksanakannya sendiri di rumah begitu juga ulama-ulama lain. Sementara Imam Malik lebih suka dan lebih senang melakukan shalat sunnat sendiri di rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya