SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Persediaan daging sapi di Kota Solo tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan masyarakat selama Ramadan 2014. Dinas Pertanian (Dipertan) Solo harus mencari tambahan persediaan daging sapi dari luar Solo.

Kepala Dispertan Kota Solo, Weni Ekayanti, mengatakan selama Ramadan 2014, kebutuhan daging sapi masyarakat Kota Solo bertambah. Dipsertan Solo mengambil sekitar 800 kilogram daging sapi dari berbagai kota di Soloraya setiap hari.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“UPTD Rumah Potong Hewan [RPH] milik Dispertan hanya bisa menambah satu sampai tiga ekor sapi saja untuk dipotong tiap hari. Jumlah tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat Kota Solo selama Ramadan,” ujar Weni saat dijumpai Solopos.com di sela-sela acara bazar murah di halaman kantor Dispertan Solo, Selasa (15/7).

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai informasi, UPTD RPH Dispertan Solo setiap hari selama Ramadan 2014 memotong sejumlah 12 sampai 14 ekor sapi. Penambahan jumlah sapi tersebut berasal dari penyedia sapi potong yang sama, yang setiap hari menyembelihkan sapinya di UPTD RPH Dispertan, yakni Paguyuban Kios Daging Sapi.

“Kami tidak bisa menyediakan sapi untuk dipotong. Istilahnya, kami hanya melayani pemotongan sapi dari masyarakat. Sampai saat ini Dispertan hanya menerima stok daging sapi dari kelompok yang sering melakukan pemotongan di RPH sini,” kata Weni.

Weni menambahkan pemenuhan kebutuhan daging sapi masyarakat Kota Solo harus mendapat bantuan dari berbagai peternak sapi lain. Peternak bisa menyerahkan sapi ke RPH untuk dipotong agar daging hasil pemotongan dapat terdata dan terdistribusikan secara jelas oleh Dispertan.

“Dispertan bertanggungjawab penuh terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat Solo. Maka dari itu Dispertan berusaha menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakat. Dispertan memiliki data peta kebutuhan masyarakat saat ini. Jika ada produk dan hasil, Dipertan siap ikut serta mendistribusikan,” tambah Weni.

Puncak permintaan daging sapi, lanjut Weni, terjadi pada H-7 lebaran 2014. Masyarakat mulai mencari daging sapi untuk diolah dalam berbagai macam makanan. Dispertan berusahan mempersiapkan lonjakan kebutuhan daging sapi tersebut dengan melakukan koordinasi dengan berbagai kelompok petani dan peternak di dalam maupun di luar Solo.

“H-7 sampai H-2 diperkirakan permintaan daging sapi melonjak sampai 100%. Kami berusaha menyediakan kebutuhan tersebut dengan berkomunikasi bersmaa para petani agar siap saat permintaan naik. Selain itu, kami juga akan mengontrol harga pasar. Kami khawatir jika permintaan naik, ada permainan pasar untuk penjualan daging sapi,” imbuh Weni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya