SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (JIBI/Bisnis /Dok.)

Solopos.com, SOLO — PT Pertamina Regional Jateng menambah pasokan elpiji kemasan tabung isi 3 kg ke Solo sepanjang Juni 2014 ini. Langkah itu diambil sebagai salah satu antisipasi lonjakan penggunaan elpiji 3 kg menjelang Ramadan.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo Suwardi menyampaikan pada Juni 2014 ini ada penambahan 100% alokasi harian. Dia menjelaskan pada Juni 2014 ada 25 hari kerja atau pengiriman. Kemudian ditambah satu hari menjadi 26 hari kerja tapi pengiriman tetap dilakukan selama 25 hari sehingga penambahan alokasi diratakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tapi tidak menutup kemungkinan akan ajukan penambahan alokasi elpiji. Hal itu kami lakukan bersama pemda [pemerintah daerah] apabila H-7 atau H-5 Ramadan ada lonjakan dan diindikasikan ada kekurangan stok elpiji 3 kg di lapangan,” ungkap Suwardi saat ditemui di The Sunan Hotel, Sabtu (31/5/2014).

Dia memprediksi ada peningkatan konsumsi elpiji 3 kg pada H-10 hingga H-7 Bulan Puasa mengingat adanya tradisi nyadran di wilayah Soloraya. Menurut Suwardi, saat nyadran banyak perantau yang pulang dan mengikuti tradisi tersebut sehingga konsumsi elpiji meningkat.

Namun pada awal puasa diperkirakan konsumsi elpiji 3 kg kembali normal dan akan kembali meningkat sepekan sebelum Lebaran. Peningkatan tersebut akan terjadi hingga H+10 Lebaran. Hal ini dipengaruhi mulai banyak pemudik yang datang.

Suwardi menyampaikan saat Ramadan biasanya ada penambahan 10%-15%. Namun pada Ramadan kali ini kenaikan konsumsi elpiji 3 kg diperkirakan lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Hal ini mengingat adanya perpindahan pengguna elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg akibat kenaikan harga elpiji 12 kg beberapa bulan lalu.

Meski demikian, Suwardi menyampaikan pihaknya belum mengajukan alokasi tambahan untuk Juli. Pembahasan pengajuan tambahan alokasi elpii 3 kg baru akan dilakukan setelah melihat kondisi lapangan. “Kalau stok elpiji 12 kg, hingga saat ini masih aman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan berdasarkan hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo pada bulan ini juga menyoroti ketersediaan stok elpiji 3 kg dan 12 kg. Hal ini mengingat mendekati Lebaran, konsumsi masyarakat meningkat. Tingginya konsumsi elpiji tersebut menyebabkan adanya kesan kekosongan stok sehingga harga meningkat.

“Kenaikan harga elpiji 12 kg tidak terlalu tinggi karena hanya Rp1.000 per kg. Tapi masyarakat yang biasanya menggunakan [elpiji] 12 kg beralih ke [elpiji] 3 kg sehingga perlu diwaspadai [kekurangan stok],” terang Ismet.

Oleh karena itu, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan melakukan pemantauan di lapangan. Selain itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan para distributor dan agen elpiji untuk menjaga ketersediaan ketersediaan barang kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya