RAMADAN 2014 : Akademisi Muhammadiyah Pun Gelar Rukyat

Solopos.com, SOLO — Akademisi di Pusat Studi Falak Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Rukyat Qubla Grurub (RQB), Jumat (27/6/2014). Kegiatan melihat bulan sabit yang dilakukan di lantai 4 gedung parkir kampus 1 UMS tersebut diharapkan menjadi jalan tengah bagi umat Islam untuk menentukan awal atau 1 Ramadan 2014.

Dosen Ilmu Falak UMS yang memimpin kegiatan tersebut, Ruswa Darsono, mengatakan tim Pusat Studi Ilmu Falak UMS dalam kegiatan tersebut menggunakan empat teleskop untuk memotret bulan sabit saat peristiwa ijtimak menjelang Ramadan 2014. Menurutnya, peristiwa tersebut akan jatuh pada Jumat pukul 15.10 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami akan melihat konjungsi atau ijtimak pada saat ketiga benda langit yaitu bumi-bulan-matahari berada dalam posisi segaris. Menurut hisab kan itu waktunya, nah kami ingin mencocokkan. Kami menggunakan teknik astrofotografi,” jelas dia.

Ruswa mengatakan metode RQB tersebut merupakan gabungan dari metode hisab hakiki dan rukyat yang menggunakan kemajuan teknologi. Dengan begitu metode tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menjembatani kontroversi penentuan awal Ramadan yang sudah biasa terjadi di Indonesia. Hasil dari RQB, sambung Ruswa, juga akan disampaikan kepada sidang isbat untuk menjadi salah satu bukti.

Melalui RQB yang menggunakan peralatan modern dan teknik yang tepat, Ruswa mengatakan hasil yang didapatkan dapat lebih baik. Dia mengatakan kegiatan tersebut juga dilakukan di sejumlah titik di Indonesia. Di antaranya di UMS sendiri, di Malang, Pacitan, Banjarmasin, Semarang, Aceh, dan sebagainya. “Ada delapan titik di Indonesia,” jelas dia.

Menurut dia, lokasi yang tepat untuk melihat bulan adalah di lokasi yang memiliki kelembaban rendah, tidak banyak polusi baik debu maupun cahaya, dan bersih dari awan. “Jadi memang mestinya jauh dari pantai. Karena kelembabannya harus rendah,” papar dia.