SOLOPOS.COM - Foto Jalan Malioboro JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA-Okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menurun hingga 40 persen menjelang Ramadan 1434 Hijriah.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Istijab Danunagoro di Yogyakarta, Senin, mengatakan penurunan okupansi terjadi mulai Minggu (7/7/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mulai Minggu okupansi turun drastis dari selama sepekan sebelumnya 90 persen menjadi 40 persen,” katanya.

Menurut dia, penurunan okupansi tersebut antara lain disebabkan berkurangnya aktifitas masyarakat di luar kota menjelang hingga memasuki Ramadhan.

Selanjutnya untuk mempertahankan jumlah kunjungan, menurut Istijab, pihak pengusaha perhotelan diperkirakan akan memberikan diskon hingga 50 persen. Meski tetap harus mengacu tarif batas bawah yang telah disepakati.

“Memasuki low season seperti tahun lalu, mau tidak mau harus memberikan potongan harga sewa kamar untuk mempertahankan okupansi,” katanya.

Selain itu, setelah memasuki Ramadan pihak pehotelan juga akan memeberikan sajian khusus yang diselaraskan dengan Ramadhan.

“Saat puasa nanti pihak perhotelan juga rata-rata akan memberikan menu buka puasa bersama dan fasilitas pendukung yang diselaraskan dengan nafas Ramadhan,”katanya.

Namun demikian penurunan jumlah okupansi tersebut, menurut dia, masih tertolong dengan masih banyaknya aktifitas Meeting, Incentives, Conferencing, exhibition (MICE) yang dilakukan berbagai kementerian.

Menurut dia okupansi diprediksikan akan mulai pulih kembali yakni sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“H-7 Idul Fitri akan kembali memasuki “high season” dan saat itu juga tarif sewa kamar hotel kembali seperti semula,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya