SOLOPOS.COM - Jemaah Masjid Agung Solo berbuka puasa bersama, Kamis (11/7/2013). Siapa sangka berpuasa di bulan Ramadan justru bisa menyembuhkan penyakit mag atau gangguan kesehatan pada lambung. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Jemaah Masjid Agung Solo berbuka puasa bersama, Kamis (11/7/2013). Siapa sangka berpuasa di bulan Ramadan justru bisa menyembuhkan penyakit mag atau gangguan kesehatan pada lambung. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Jemaah Masjid Agung Solo berbuka puasa bersama, Kamis (11/7/2013). Siapa sangka berpuasa di bulan Ramadan justru bisa menyembuhkan penyakit mag atau gangguan kesehatan pada lambung. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Dispepsia atau yang lebih dikenal dengan penyakit mag dapat disembuhkan dengan berpuasa. Karena itu menjalankan kewajiban berpuasan di bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk terapi itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian dikemukakan dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Gastroenterologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Fahrial Syam. “Orang yang punya [gangguan pada] mag kebanyakan takut berpuasa. Justru kepada mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit magnya,” tutur Ari di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ari menjelaskan bahwa sebagian besar pasien sakit mag adalah sakit mag fungsional yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak teratur, serta konsumsi makanan yang tidak sehat dan banyak mengandung lemak serta tinggi asam. Kopi, minuman bersoda, serta rokok adalah beberapa jenis konsumsi yang memicu naiknya asam lambung.

“Pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan kelainan yang bermakna pada saluran cerna atas mereka,” jelas Ari. Ia lalu menjelaskan bahwa salah satu tahap awal dalam mengobati mag adalah pola makan yang teratur, serta menghindari camilan tinggi asam dan lemak.

“Hal ini bisa dilakukan pada saat berpuasa Ramadan,” tambah dia. Karena, imbuhnya, selama berpuasa, pola makan menjadi lebih teratur, yaitu hanya pada saat sahur dan berbuka. Selain itu, sambung dia, menghindari stres dengan pengendalian diri juga bisa membantu mengobati mag, karena saat tingkat stres menurun akan diikuti dengan menurunnya kadar asam lambung.

Sementara itu, pada kelompok yang menderita mag organik atau memiliki luka dalam kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari, juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dibantu dengan konsumsi obat. Namun, Ari mengingatkan pula bahwa dalam kondisi tertentu pasien sakit mag dilarang untuk berpuasa.

“Yang sedang mengalami perdarahan lambung dengan gejala muntah darah atau buang air besar hitam, muntah berulang, dan setiap makan muntah, memang tidak diperbolehkan untuk puasa, justru harus dirawat di rumah sakit,” tegas Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya