SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Solo mengirim 55 trafo tambahan kepada 11 rayon di APJ Solo. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan pemaikaian listrik saat bulan puasa dan menjelang lebaran.

Pejabat Humas PLN APJ Solo, Suharmanto, mengatakan langkah tersebut sebagai antisipasi lonjakan pemakaian daya listrik di rumah tangga, bisnis maupun industri dalam rangka mengahadapi bulan puasa dan Lebaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selain itu untuk keandalan dan untuk mengganti trafo-trafo yang overload atua trafo yang meler,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (28/6/2013).

Menurut Suharmanto, pemakaian listrik saat bulan puasa dan lebaran lebih tinggi ketimbang hari biasa. Saat hari biasa, lanjutnya, pemakaian listrik dinilai cenderung konstan sementara saat puasa pemakaian senderung berlebih.

“Saat malam hari mayoritas masjid menyiapkan lampu lebih banyak karena jumlah jemaah membludak, selain itu pemakaian sound system dan air conditoner (AC) juga bertambah,” terangnya.

Hingga kini, pihaknya masih melakukan penghitungan terkait adanya permintaan tambahan dari masing-masing rayon. Pasalnya, kondisi cuaca ektrem saat ini turut memperngaruhi ketahanan trafo. Menurut pengalaman tahun lalu saat bulan puasa, sedikitnya 10 trafo di APJ Solo rusak. Salah satu pemicu rusaknya trafo tersebut antara lain hujan dan angin kencang.

“Jika sambungan trafo enggak kuat pasti lepas,” tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, gangguan trafo didominasi oleh sejumlah mainan layang-layang yang diterbangkan anak-anak saat benangnya menyangkut kabel jaringan listrik. Gangguan hewan seperti burung, tikus, ular, kodok dan bunglon serta batang pepohonan juga memicu kerusakan trafo.

“Bahkan peralatan PLN yang sudah tua juga memicu kerusakan. Alhasil kami melakukan pemadaman untuk pemeliharaan alat yang sudah tua,” ungkapnya.

Sejak Januari hingga Mei 2013, sedikitnya 203 gangguan listrik dialami dan ditangani PLN di 11 rayon. Gangguan kerusakan pada alat meliputi kerusakan isolator, cut out dan arrester (penangkal petir). Padahal, jumlah trafo di 11 rayon tersebut sekitar 14.000 trafo.

Sebelas rayon yang disuplai trafo tersebut, yakni Jatisrono (Wonogiri), Wonogiri Kota, Sukoharjo Kota, Grogol (Sukoharjo), Kartasura (Sukoharjo), Manahan (Solo), Kota Solo, Palur (Karanganyar), Karanganyar (Kota), Sragen Kota dan Sumberlawang (Sragen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya