SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, bersama jajaran pengurus DPC PDIP Solo dan PAC PDIP di Solo menyimak pidato politik Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Rakernas PDIP. Foto diambil Selasa (21/6/2022) siang di pendapa RW 009 Pucangsawit, Solo. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik selama kurang lebih 1,5 jam saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas DPP PDIP, Selasa (21/6/2022).

Politikus kawakan yang juga mantan Presiden RI itu menyinggung banyak hal tentang kondisi Tanah Air, rakyat, sejarah, hingga harapan pembangunan Indonesia ke depan. Pidato Mega dilakukan tidak dengan membaca naskah, melainkan dengan membaca pointer-pointer saja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pidato tersebut disiarkan secara virtual dan bisa disaksikan seluruh pengurus DPC PDIP di Tanah Air, termasuk di Kota Solo. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, bersama jajaran pengurus DPC mengikuti pembukaan Rakernas PDIP melalui Zoom di Pendapa RW 009 Pucangsawit, Jebres, Solo, mulai pukul 10.00 WIB.

Rudy, panggilan akrabnya, memimpin jajaran pengurus DPC PDIP Solo mengikuti rangkaian pembukaan Rakernas termasuk pidato Megawati hingga akhir. Dia duduk di kursi paling depan didampingi Wakil Sekretaris DPC PDIP Solo yang juga Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo.

Ada kejadian menarik saat Megawati menyampaikan pidato politiknya. Megawati menyebut nama Rudy. Hal tersebut sontak disambut sorak sorai kader PDIP Solo. Nama Rudy disebut ketika Megawati bercerita tentang sosok kader militan yang menemaninya.

Baca Juga: Di Luar Dugaan, Ini Kata Rudy PDIP Solo Tentang Spanduk Puan-Gibran

Belajar Tentang Loyalitas

“Ada seperti Rahmad dari NTB, nah ada dia. Komarudin dulu dari Papua, lalu Rudy dari Solo,” ungkap Megawati. Figur-figur itu, menurut Mega, telah menemaninya sejak masa pontang-panting pembentukan partai. Hingga kini mereka masih setia.

Megawati mengingatkan kepada para kader muda PDIP agar bisa belajar tentang loyalitas terhadap partai kepada figur-figur tersebut. Terhadap figur-figur loyalisnya, Megawati mengaku sering meminta agar tidak ada yang mengganggu mereka.

“Yang selalu saya suka bilang gini, kalau dia nakal biarkan saja, tanggung jawab saya. Tidak ada yang boleh mengatakan kamu begini, kamu begitu. Karena mereka sudah ikut saya dari zaman susah. Sedangkan kalian ikut setelah zaman enak,” urai Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas PDIP tersebut.

Baca Juga: Siap-Siap, Rudy Ketua DPC PDIP Solo Bakal Gaspol di Pemilu 2024

Namun Megawati juga mengakui banyak di antara kader atau loyalisnya yang saat ini sudah pergi atau menghilang. Hal itu dikarenakan mereka tidak teguh dalam prinsip atau pendirian terhadap partai. “Akhirnya fading away, hilang,” katanya.

Megawati mengaku sedih karena mereka telah melupakan janjinya terhadap rakyat. Padahal menurutnya organisasi parpol dibentuk pemerintah untuk bisa mengorganisasi masyarakat. Prinsip itu harus selalu dipegang teguh seluruh kader PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya