SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Tak hanya pejabat negara yang datang dalam pernikahan putri Sri Sultan Hamengku Buwono X, sejumlah raja nusantara pun hadir memeriahkan dhaup ageng GKR Bendara dan KPH Yudanegara, Selasa (18/10).

Mereka pun mengaku kagum dengan acara budaya yang digelar Keraton Jogja kali ini. Salah satu raja yang datang adalah Paduka YM. Sri Sultan Ternate Jo Ou Kolano Sultan Mudaffar Sjah ke-48 Alamma Kolano, yang datang bersama istrinya, Ratu Nita Budhi Susanti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditemui di sela-sela acara panggih temanten, Sultan Ternate yang juga menjabat ketua Forum Komunikasi Kerajaan Nusantara tersebut mengatakan, dirinya bahagia dengan adanya acara Keraton Jogja ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, acara tersebut merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Bahkan ia pun menegaskan banyak kerajaan nusantara yang mendukung Jogja dengan keistimewaannya.

“Posisi kerajaan di nusantara itu terhormat termasuk posisi para sultan. Kami semua tentu setuju juga dengan keistimewaan Jogja karena selanjutnya tentu kerajaan lain yang dapat giliran istimewa tetap dalam kerangka NKRI,” ujarnya.

Meski begitu, Mudaffar mengaku tidak terlalu terlalu memikirkan keistimewaan melainkan adalah adanya aturan yang mengakui eksistensi kerajaan serta hak-haknya.

“Posisi para sultan atau raja itu sudah terhormat. Untuk Jogja kami mendukung keistimewaan,” imbuhnya. Menurut dia, sistem Kesultanan atau kerajaan yang ada saat ini sudah mulai banyak dipengaruhi oleh demokrasi.

Ia berharap landasan sejarah juga dipertimbangkan. Apreasiasi tersendiri juga disampaikan istru Sultan Ternate. Menurut dia acara yang digelar kali ini cukup baik.

Hal tersebut memberikan satu pemikiran lain terdapat sistem kedudukan dan kerajaan di Indonesia yang masih berjalan. Meski begitu ia mengaku sedikit kecewa karena tidak ada pemisahan khusus posisi duduk para raja nusantara yang hadir di acara tersebut.

Tak hanya dari Sultan Ternate, pujian dan ucapan selamat juga datang dari Kraton Cirebon. Pangeran Abdul Gani dari Kacirebonan mengaku senang dengan gelaran budaya yang masih dilestarikan.

“Ini kan merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan bangsa ini. Karena memperkaya khasanah budaya nasional juga. Ini peristiwa luas biasa dan langka,” ujarnya. (HARIAN JOGJA/Galih Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya