SOLOPOS.COM - Amien Rais (JIBI/dok)
Pernyataan itu disampaikan Amien Rais seusai memberikan ceramah pada resepsi milad satu abad Muhammadiyah di Gedung Kartini, Minggu (18/11/2012).
Dia tak menampik apabila Rhoma ahli membuat lagu maupun mengolah syair.
Namun, menurut Amien, memimpin satu negara tidak bisa disamakan dengan pekerjaan seniman maupun budayawan. Hanya saja, Amien enggan disebut meminta Rhoma mundur dari pencalonan. Menurut dia, istilah meminta Rhoma mundur dari bursa calon presiden (capres) terlalu kasar.
Amien membeberkan beberapa poin yang harus dimiliki calon pemimpin di Indonesia, yakni melek hukum ekonomi global, didukung kekuatan TNI dan yang pasti harus memiliki jam terbang politik. Sehingga menurut Amien, Rhoma belum mememuhi kriteria dapat mencalonkan diri sebagai presiden.
“Modal memimpin 240 juta warga Indonesia harus komplit. Tidak boleh setiap orang yang ingin jadi presiden lantas maju. Bukan karena banyak kawan lantas bagus. Yang mau maju harus refleksi diri. Apakah dari pemahaman dan penguasaan kenegaraan cukup, penerimaan bangsa cukup, diterima hankam, dunia global menerima atau tidak. Itu harus dipenuhi,” kata dia saat ditemui Solopos.com seusai memberikan ceramah di Gedung Kartini, Minggu (18/11/2012).
Berbeda tentang Rhoma berbeda pula jawaban dia saat ditanya apakah akan mencalonkan diri pada pemilihan Capres 2014-2019. Dia mengaku terganjal usia dan kemungkinan memenangkan pemilihan.
“Saya enggak mungkin maju. Saya tahu diri. Saya tidak mungkin menang. Jadi itu buang waktu. Saya beri kesempatan orang lain yang lebih muda. Tetapi saya tegaskan lagi, bukan sembarang orang. Kalau sekadar keinginan sesaat, lebih baik lupakan saja,” ujar dia sembari tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik
Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini"
Klik link ini.
