SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Seskab dan Menlu bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman, di Hotel Dahua Boutique, Hangzhou, Minggu (4/9/2016) siang. (Setkab.go.id)

Raja Salman dari Arab Saudi akan menyaksikan penandatanganan 10 MOU di Indonesia. Hal ini berbeda jauh dengan jumlah MOU di Malaysia.

Solopos.com, JAKARTA — Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan ada 10 memorandum of understanding (MoU) antara Indonesia dengan Arab Saudi yang diteken saat kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz ke Indonesia.
Menurut dia kunjungan kali ini penting dan strategis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ini penerus Raja Abdullah tersebut masih berada di Malaysia. “Kunjungan Raja Salman ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan Presiden Jokowi. Ini merupakan kunjungan penting dan strategis bagi hubungan dua negara,” ujar Osama saat konferensi pers di kantornya, Jl. Rasuna Said, Selasa (28/2/2017).

Osama menambahkan Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Selama ini, hubungan kedua negara berjalan dengan baik dan stabil. Kunjungan Raja Salman mulai besok lusa, menurut dia, akan semakin mempererat hubungan dua bangsa dan negara yang memiliki populasi umat Islam diminta di dunia.

Pada kesempatan tersebut, Osama juga mengungkapkan bahwa selama di Jakarta, Raja Salman dan Presiden Jokowi akan menyaksikan penandatanganan 10 MOU antara dua negara. Bidang kerja sama dalam MOU tersebut antara lain meliputi pertahanan, penerbangan sipil, kelautan, UKM, pendidikan, kebudayaan dan sejumlah bidang lainnya.

“Saat ini masih dilakukan finalisasi naskah MoU itu oleh staf kami dan pejabat pemerintah RI,” ujarnya. Menurut Osama, untuk untuk bidang pendidikan antara lain Kerajaan Arab Saudi akan mendirikan sekolah bahasa Arab di Surabaya, Medan dan Makassar.

Sementara itu, sebelum menjalin MOU dengan Indonesia, Arab Saudi rupanya telah lebih dulu meneken kesepakatan dengan negara tetangga, Malaysia. Kesepakatan tersebut juga termasuk investasi kurang lebih senilai US$2 miliar yang telah diteken pada Selasa (28/2/2017). Dibandingkan dengan Indonesia, Malaysia hanya memiliki tujuh MoU dengan Arab Saudi.

“MoU yang akan mencakup usaha patungan dan kerjasama di beberapa sektor termasuk minyak dan gas, keuangan Islam, syariah produk compliant, industri halal dan manufaktur,” ujar Menteri Perdagangan Malaysia Mustapa Mohamed mengatakan pada konferensi pers, dikutip Reuters.

Selain itu, Saudi Aramco juga diharapkan untuk menandatangani kesepakatan dengan Malaysia Petroliam Nasional Bhd (Petronas) berupa investasi pada kilang minyak dan proyek petrokimia di negara bagian selatan Malaysia, Johor, senilai US$7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya