SOLOPOS.COM - COPOT PAPAN IKLAN -- Pekerja mencopoti papan iklan disepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo, beberapa waktu lalu. Papan iklan yang berada di dekat perlintasan kereta api tersebut dinilai mengganggu saat railbus mulai dioperasikan dan akan digeser ke lokasi yang lebih aman. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

COPOT PAPAN IKLAN -- Pekerja mencopoti papan iklan disepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo, beberapa waktu lalu. Papan iklan yang berada di dekat perlintasan kereta api tersebut dinilai mengganggu saat railbus mulai dioperasikan dan akan digeser ke lokasi yang lebih aman. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO – Masih terdapat beberapa kendala terkait rencana pengoperasian Railbus Batara Kresna. Kendala tersebut yakni 40-an masinis yang mengikuti training railbus hingga saat ini belum menerima sertifikat. “Itu semacam SIM bagi masinis untuk menjalankan kereta. Itu penting karena kami tidak mau ambil risiko dengan menempatkan masinis yang belum disertifikasi,” terang pejabat Humas PT KAI Daop VI, Eko Budiyanto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, lanjut Eko, masih banyak terdapat perlintasan yang rawan terutama di sepanjang Jl Slamet Riyadi. Tidak hanya itu, keberadaan lokomotif penolong juga dipertanyakannya terlebih jika railbus mogok di sepanjang Jl Slamet Riyadi. “Lokomotif penolong juga harus difikirkan terlebih saat memasuki Jl Slamet Riyadi. Itu kan perlu lokomotif penolong yang besar. Apakah Ditjen Perkeretaapian juga sudah memikirkan hal tersebut?” tukasnya.

Lebih lanjut, Eko mengungkapkan pihaknya juga berkeinginan besar untuk segera mengoperasikan railbus. “Kami juga ingin segera railbus beroperasi. Namun, mengoperasikan kereta api itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk mengoperasikannya harus ada berbagai persyaratan yang dipenuhi,” paparnya.

Eko menyatakan pula pihaknya belum menerima informasi terkait turunnya Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO). “Hingga saat ini, kami masih menunggu turunnya BASTO. Ya kalau pun nanti mundur kemungkinan tidak akan jauh dari 20 Juni,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya