SOLOPOS.COM - UJI COBA RAILBUS -- Moda transportasi darat baru railbus trayek Solo-Wonogiri melintas di Jl Slamet Riyadi, Solo, Juli 2011. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

UJI COBA RAILBUS -- Moda transportasi darat baru railbus trayek Solo-Wonogiri melintas di Jl Slamet Riyadi, Solo, Juli 2011. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO- Rencana pengoperasian railbus di Kota Solo yang sudah terlalu lama molor, tampaknya bakal makin molor. Baik Pemkot Solo maupun jajaran direksi PT Kereta Api (KA) belum ada yang mau mengambil inisiatif mengadakan pertemuan membahas hal itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Walikota Solo, Joko Widodo memang sempat mengemukakan niat untuk mengundang direksi PT KA pekan ini. Namun hingga Kamis (15/3/2012), belum ada kabar mengenai pertemuan itu.

Jokowi sendiri ketika ditanya mengenai rencana pertemuan itu, Rabu (14/3) lalu terkesan enggan menjawab. Dia justru meminta wartawan menanyakan saja hal itu ke PT KA. Sebab PT KA-lah yang akan mengoperasikan railbus.

“Masalah itu ada di PT KA. Tanyakan saja ke sana,” ujarnya.

Pada bagian lain, Pejabat Humas PT KA Daops VI Yogyakarta, Eko Budianto mengatakan pihaknya justru menunggu inisiatif dari Pemkot untuk mengundang pertemuan membahas hal-hal teknis mengenai pengoperasian railbus. Dihubungi melalui telepon, Kamis, Eko mengatakan ada banyak hal yang perlu dibahas mengenai itu.

“Di antaranya perlu dibahas mengenai awak keretanya, siapa yang bertanggung jawab mengenai perawatannya, jadwal perjalanannya, tarifnya dan sebagainya,” jelas Eko.

Namun, Eko mengatakan pekerjaan PT KA sangat banyak, di antaranya mempersiapkan kereta Maliboro Ekspres dari Yogyakarta sampai Malang. Sehingga tidak mungkin bagi PT KA untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan dengan Pemkot Solo mengenai railbus.

Mengenai kesiapan infrastruktur yang dikabarkan belum terlalu siap, diakui Eko untuk saat ini pengoperasian sampai ke Wonogiri memang belum memungkinkan karena ada 80-an jembatan rel yang perlu diperkuat dan pengerjaannya mestinya dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Tapi untuk pengoperasian dari Sukoharjo ke Yogyakarta relnya cukup memadai meskipun kecepatannya harus diatur.

Sedangkan mengenai kabar bahwa railbus itu terlalu berat untuk rel di Solo sehingga perlu dirombak agar lebih ringan, Eko menyangkal hal tersebut. Menurutnya, railbus dibuat berdasarkan ukuran-ukuran tertentu yang telah dirumuskan dari pertimbangan ketahanan, keselamatan dan sebagainya sehingga tidak mungkin dirombak hanya untuk menyesuaikan dengan kapasitas rel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya