SOLOPOS.COM - Pilkada Solo 2010 (istimewa)

Solopos.com, SOLO— Pemilihan kepala daerah (pilkada) Solo 2010 menjadi pembuktian kekuatan politik pasangan  Joko Widodo (Jokowi) dan Hadi Rudyatmo (Rudy).

Sebelumnya pasangan ini pernah menang  pada pemilihan kepala daerah (pilkada) atau pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwalkot) Solo 2005.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keduanya maju kembali pada Pilwalkot Solo 2010 dengan formasi yang sama. Bahkan, menjadi pasangan incumbent atau petahana yang memiliki kedudukan unggul dalam pertarungan politik di Kota Solo 2010.

Dalam pemilihan yang dilaksanakan 26 April 2020 tersebut hanya satu pasangan yang melawan Jokowi dan Rudy. Edhy Wirabumi dan Supradi Kertamawi diusung oleh partai Demokrat, Golongan Karya (Golkar) dan Hanura harus kalah dalam Pilwalkot 2010. Sedangkan, Jokowi dan Rudy masih diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ditambah dengan Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Aamanat Nasional (PAN).

Wacana Pemindahan Pasar Kota Sragen Bergulir, 1.000-An Pedagang Menolak Keras

Hanya Kalah di Satu TPS

Dalam pilkada tersebut diikuti 393.703  pemilih tetap dengan angka partisipasi 71.80%. Jumlah suara yang didapat Jokowi-Rudy adalah 248.243 suara atau dengan persentase 90,09 persen.

Sementara, lawannya Edy Wirabhumy dan Supradi Kertamenawi hanya 27.306 atau 9,91 persen. Pilwalkot Solo 2010 digelar 932 tempat pemungutan suara (TPS) dan Jokowi hanya kalah di satu TPS.

Nasi Oyek, Kuliner Rahasia Di Balik Kekuatan Gerilya Jenderal Besar Soedirman

Dilansir dari detik.com, Jokowi-Rudy mampu unggul di TPS I Baluwarti tempat Edy mencoblos dengan 214 banding 132. Begitu juga di TPS X Pasar kliwon tempat Supradi mencoblos, Jokowi–Rudy masih unggul dengan perolehan suara 168 untuk Jokowi-rudy dan 26 untuk Edy Supradi.

Setelah hasil tersebut keluar, puluhan orang melakukan konvoi kendaraan dengan melepas saringan knalpot untuk merayakan kemenangan Jokowi-Rudy meskipun telah dilarang keras. Rudy selaku ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP kemudian meminta arak-arakan dihentikan dan bagi yang sudah terlanjur diminta segera pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya